Anak di Kepri Banyak Terlibat Narkoba, BNN Ajukan Materi Pendidikan Bahaya Narkoba

Kepala BNNP Kepri Brigjen Pol Richard Nasinggolan
Kepala BNNP Kepri Brigjen Pol Richard Nainggolan

PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang- Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri Brigjen Pol Richard Nainggolan mengatakan, saat ini, narkoba telah menyasar sejumlah anak-anak di Kepri. Selain sebagai pengguna, sejumlah anak diduga, juga dimanfaatkan sindikat narkoba mengedarkan barang haram tersebut.

Dalam kondisi saat ini sambungnya, Narkoba tidak lagi memandang usia, karena anak yang dibawah umur 5 tahun, juga ada yang mengkonsumsi, dan mengedarkan narkoba.

“Kasusnya itu kemarin juga sempat viral. Dan saat ini sudah kita rehab juga 2 orang anak itu,” ujarnya pada wartawan di Tanjungpinang, Selasa (20/11/2019).

Atas fakta keterlibatan anak ini, lanjut Richard, selain melakukan penindakan, BNNP Kepri juga sudah mengajukan pada pemerintah, agar materi pendidikan bahaya narkoba masuk dan diajarkan kepada siswa didik SD,SMP dan SMA sederajat disekolah.

“Jadi kami harapkan, mulai siswa tingkat TK,SD,SMP dan SMA kami harapkan ada materi pelajaran tentang Bahaya Narkoba dan upaya memeranginya,”ujar Richard.

Saat ini sebut, dia baru ada beberapa sekolah di Kabupaten Karimun yang menerapkan materi bahaya narkoba di sekolah.Namun demikian, beberapa kabupaten/kota di Kepri, juga sudah melakukan MoU dengan BNN.

“Upaya ini perlu kita wujudkan dalam mencegah secara sistematis peredaran narkoba pada anak hingga orang dewasa,”ujarnya.

Disinggung mengenai sindikasi penyeludupan Narkoba, Richard mengatakan, hingga saat ini Provinsi Kepri, khususnya Tanjungpinang dan Bintan sangat cukup tinggi. Hal itu kata dia, karena Kepri merupakan daerah terdepan, hingga dimanfaatkan jaringan narkoba Internasional sebagai pintu masuk narkoba ke Indonesia.

“Maka dari itu kita harus berupaya keras dan lebih masif lagi dalam mencegah masuknya Narkoba ke Kepri,”jelasnya.

Selama ini, BNN bekerja sama dengan TNI dan Polri, serta instansi lainya, masyarakat di desa-desa dalam memerangi peredaran serta masuknya narkoba dari luar ke Kepri.

Sementara itu, dari penangkapan yang di lakukan BNN dan Polri, serta TNI, kebanyakan narkoba tersebut dipasok dari Malaysia. Dan koordinasi, juga dilakukan dengan aparat penegak hukum di Raja Malaysia. Bahkan dari hasil koordinasi itu aparatur di Kepri dapat melakukan penangkapan.

“Jadi dari hasil koordinasi dengan Malaysia ini kita dapat melakukan penangkapan,” katanya.

Penulis: Redaksi