
PRESMEDIA.ID,Bintan- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bintan menyasar sejumlah peternakan babi di Bintan, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dalam mengantisipasi masuknya wabah virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan DKPP Bintan, drh.Iwan Berri Prima mengatakan, meskipun peternakan babi di Kabupaten Bintan tidak sebesar daerah lain, Namun harus tetap mewaspadai virus ASF, dan atas hal itu DKPP Bintan melakukan pemeriksaan baik kandang maupun babi ternak warga.
“Dari peteranakan Babi di Kecamatan Bintan Timur, Toapaya dan Gunung Kijang terdapat 1.024 ekor babi yang diternak, dan dari pemeriksaan, semua babi ternak itu aman dari virus ASF dan dalam kondisi sehat dan bebas virus ASF,”ujarnya Jumat,(11/10/2019).
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertaian, lanjut Iwan akan terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan di seluruh peternakan babi yang ada di Bintan untuk memastikan tidak ada penyebaran virus ASF tersebut di Bintan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan, dr Gama AF Isnaeni mengaku juga melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi agar wabah itu tidak sampai masuk ke daerah ini. Salah satunya berkoordinasi dengan seluruh pihak karantina pelabuhan.
“Bintan merupakan wilayah perbatasan antar negara. Seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan negara lainnya. Hingga sangat rawan penyebaranyanya. Maka kami terus koordinasi dengan karantina pelabuhan baik di Lagoi,Tanjunguban,Kijang maupun Lobam,”katanya.
Virus ASF ini merupakan kasus luar biasa. Karena telah mewabah dibeberapa negara-negara Benua Asia. Meskipun virus ini hanya dapat berakibat kematian pada ternak babi namun dihimbau kepada semua pihak untuk tetap waspada.
“Penyebaran virus ASF dapat melalui daging, produk olahan daging babi. Kemudian bisa melalui sisa-sisa makanan bawaan penumpang atau campuran pakan (Swill feeding). Maka di pelabuhan harus diawasi secara ketat dengan melakukan screening terhadap penumpang maupun barang,”Ujarnya. (Presmed8)