BPJS-TK-Tanjungpinang

Antisipasi Dampak El Nino, Mendagri Minta Daerah Koordinasi ke Bulog Soal Ketersediaan Beras

Aktivitas di gudang Bulog Tanjungpinang. (Foto: Albet/Presmedia.id)
Aktivitas di gudang Bulog Tanjungpinang. (Foto: Albet/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah untuk segera berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) terkait ketersediaan stok beras di daerah. Hal ini guna mengantisipasi dampak El Nino.

“Presiden Joko Widodo sudah minta cadangan beras di Bulog harus 2 juta ton untuk antisipasi dampak El Nino,” kata Tito saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (14/8/2023) kemarin.

“Pemerintah daerah, agar langsung koordinasi dengan Bulog di daerah masing-masing,” sambungnya.

Berdasarkan data Bulog per 11 Agustus, realisasi dan penyaluran beras nasional saat ini untuk pengadaannya berjumlah 1.974.477 ton. Sedangkan penyalurannya berjumlah 1.373.349 ton.

Sementara itu berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), saat ini BUMN Pangan sebagai perpanjangan tangan pemerintah hanya memiliki stok pangan yang sangat kecil dibandingkan kebutuhan bulanan nasional.

Dengan demikian tidak dapat melakukan intervensi untuk stabilisasi pasokan dan harga hulu-hilir. Untuk itu Bapanas mengimbau agar masyarakat stop boros pangan.

Sementara itu, Bulog telah menjamin pasokan beras yang tersebar di seluruh gudang Bulog di Indonesia berada pada jumlah aman.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton,” kata Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita beberapa waktu lalu.

Hingga hari ini, kata dia, Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.

“Bulog juga terus menjamin kebutuhan pangan khususnya beras akan terus tersedia, terutama dalam kondisi rawan seperti saat ini,” kata Febby.

Bulog, kata Febby, terus memaksimalkan seluruh instrumen yang ada sebagai langkah antisipasi bersama menghadapi El Nino serta untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan dengan melibatkan kelompok tani, penggilingan tradisional, serta para stakeholder lainnya.

Selain itu, Bulog juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga pemerataan ketersediaan stok.

Tidak hanya memastikan seluruh gudang Bulog dipenuhi oleh stok, namun Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaan Perum BULOG seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada.

Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.

“Sampai dengan saat ini Bulog sudah merealisasikan penugasan impor untuk tahun 2023 sebanyak 500ribu ton untuk tahap pertama dan saat ini sedang jalan tahap kedua sebanyak 300 ribu ton,” pungkasnya.

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaktur

Komentar