
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Seorang warga Tanjungpinang inisial Fa, jadi korban penipuan pembelian sepeda motor melalui media sosial facebook. Akibatnya, Fa mengalami kerugian Rp7 juta hingga membuat laporan ke Polisi.
Ditemui di Mapolresta Tanjungpinang, Fa mengaku mengalami penipuan itu pada Selasa (31/10/2023) lalu.
Saat itu kata Fa dirinya tertarik membeli motor bekas melalui media sosial facebook. Sepeda motor itu, akan digunakan untuk keperluan bekerja di Batam.
“Saat itu saya ketemu satu iklan di facebook yang menawarkan jual motor. Kemudian nomor yang tertera disana coba saya hubungi lewat pesan Facebook. Selanjunya, dia (terlapor) mengaku itu motor dia, dan orang itu mengaku sudah kerja di luar kota sedangkan motornya di Tanjungpinang,†ungkap Fa.
Dalam percakapan itu, Fa dan pelaku akhirnya sepakat motor yang ditawarkan di Facebook itu dijual Rp7 juta. Dan saat itu, korban meminta akan ke Tanjungpinang untuk mengecek kondisi motor tersebut di kawasan Batu 8 Tanjungpinang.
Namun saat itu, kata Fa, sebelum ke Tanjungpinang melakukan pengecekan motor, pelaku meminta agar korban mentransfer dana pembelian dahulu ke rekening pelaku.
Atas kesepakatan itu, selanjutnya korban setuju dan mentransfer dana sebesar Rp7 juta sebagaimana harga motor yang disepakati. Selanjutnya, korban mengirim bukti transfer uang yang dilakukan ke pelaku.
Dan setelah itu, korban ke Tanjungpinang untuk mengambil dan melakukan pengecekan motor yang dibeli.
Sayangnya, ketika bertemu dengan motor yang dibelinya, ternyata pemiliknya berbeda. Pemilik asli motor yang dijual, mengaku tidak pernah menerima dana transfer penjualan dari korban.
“Pas ngecek motornya, ternyata pemiliknya adalah orang yang berbeda. Saya bilang sudah transfer. Pemilik motor yang asli malah bingung,” jelasnya.
Akibat kejadian itu, korban baru sadar telah ditipu dan mentransfer dana pembelian motor-nya ke pelaku penipuan di Facebook yang mengkloning akun facebook pemilik motor sebenarnya.
“Akun facebook itu ternyata palsu, akun facebook asli dari pemilik motor yang sebenarnya dengan nomor ponselnya berbeda,” ujar Fa.
“Karena nomor HP (ponsel) berbeda dari yang sebelumnya, dari situ saya yakin ini penipuan maka saya membuat laporan,” pungkasnya.
Penulis: Roland
Editor : Redaktur











