Aping Gantung Diri, Diduga Karena Depresi dan Tekanan Ekonomi

Anggota Inafis Polres Tanjungoinang saat mengevakuasi Jenazah Apeng yang ditemukan gantung diri di Rumah Kos-kosanya di Pelantar Mami.

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Penyidik Polres Tanjungpinang mengatakan, korban Jhoni Lai alias Aping (44) yang ditemukan gantung diri di kos-kosannya jalan Pelantar Mami kelurahan Kamboja pada Minggu (21/2/2021) kemarin diduga karena depresi dan tekanan ekonomi.

Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Rio Reza Parindra mengatakan, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan dan keterangan dari sejumlah saksi, korban sudah lama tidak berkerja, sehingga tidak mampu untuk menopang kebutuhan.

“Korban juga diketahui memiliki keterbelakangan metal (gangguan jiwa). Informasi masyarakat sekitar dia (Aping-red) ini gangguan jiwa. Motif lain karena faktor ekonomi,” ujar Rio pada wartawan Selasa (22/2/2021).

Rio mengatakan, yang pertama kali menemukan korban tergantung adalah pemilik kos Yanti. Di TKP korban tergantung dengan ciri-ciri orang tergantung bukan digantung.

“Perkiraan kita korban meninggal hampir 24 jam,” katanya.

Berdasarkan keterangan saksi pemilik kos, korban sudah lama cerai dengan istrinya. Tinggal di tempat ini telah 17 tahun, mantan istri berasal dari kota Batam.

“Kita juga sudah menghubungi keluarganya yang ada disini. saat ini jenazah dibawa ke rumah sakit untuk di visum,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, pemilik kos, Yanti menyampaikan awalnya dirinya mencurigai korban yang tidak ada keluar rumah sama sekali.

Kemudiaan dirinya mencoba untuk mengetuk pintu kos dan membukanya tetapi di kunci oleh korban dari dalam.

“Aku panggil dia tidak jawab dan aku ketuk pintu dia tidak jawab. Dan aku coba buka pakai kunci tapi dikunci dari dalam,” jelasnya.

Kemudian ia memanggil tetangga untuk membantu buka pintu kos, ketika terbuka dirinya bersama tetangga nya melihat korban sudah meninggal dengan posisi tergantung.

“Biasanya dia jalan-jalan keluar saja. Tidak ada masalah, dia cari makan dan dia pendiam serta tidak banyak bicara,” pungkasnya.

Penulis: Roland
Editor. : Redaksi

Leave A Reply

Your email address will not be published.