
PRESMEDIA.ID, Bintan – Sejumlah nelayan lokal di Bintan mengadu ke Plt.Bupati Bintan Roby Kurniawan atas aktivitas kapal pukat trawl mini dan Cantrang yang saat ini menjarah ikan di perairan Bintan.
Keluhan itu disampaikan sejumlah Nelayan secara langsung di Kijang, karena nelayan tradisional Bintan itu mengaku sangat merugikan.
Musani Nelayan Kijang di Bintan mengatakan, maraknya Kapal pukat trawl mini di laut di Bintan saat ini seperti awal “kiamat” nasib Nelayan lokal. Hal itu diperparah lagi dengan sejumlah nelayan tangkap dari luar Kepri yang juga menangkap ikan menggunakan pukat Cantrang di laut Bintan.
“Selain menjarah ikan secara besar-besaran dengan cantrang, Mereka (Nelayan luar-red) juga beraktivitas hingga ke 3 mil pantai laut Bintan. Otomatis ini sangat meresahkan Nelayan tangkap tradisional lokal disini yang hanya menggunakan alat tangkap pancing dan Bubu,” sebutnya Sabtu (13/8/2022).
Selain di Bintan, aktivitas kapal trawl mini dan cantrang lanjut hendri nelayan lainya, juga terjadi di Lingga, Natuna dan Anambas. Ratusan kapal pukat Trawl minim yang dimodifikasi oknum mafia, saat ini, “berpesta-pora” mengeruk hasil laut Bintan, Lingga, dan Natuna dan Anambas.
“Akibatnya, sejumlah Nelayan tradisional di Kepri pengguna Alat Tangkap Ikan (API) pancing dan bubu alat tangkap jenis lainya, menjerit dan seolah hanya sebagai penonton,” ujarnya.
Atas hal itu, Nelayan meminta pada kepala daerah di Bintan dan daerah lainya, untuk bertindak tegas dengan keberadaan kapal pukat trawl mini dan Cantrang itu, karena jika dibiarkan, maka nasib nelayan tradisional akan bisa pupus.
Menanggapi keluhan nelayan Bintan, Plt Bupati Bintan Roby Kurniawan, mengatakan, akan segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri terkait gangguan aktivitas kapal trawl mini dan Cantrang yang saat ini terjadi di perairan Bintan.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan Gubernur Provinsi Kepri terkait aduan gangguan kapal trawl dan Cantrang ini. Agar nanti kita bisa dapat bersama-sama melaporkan ke pemerintah pusat,” katanya.
Roby juga mengatakan, Alat Tangkap trawl atau cantrang sistem penggunaannya jelas merusak ekosistem dan kelestarian sumber daya alam laut karena dengan menggunakan pukat Trawl mini itu, akan merusak terumbu dan karang tempat habitat ikan di laut.
“Kapal trawl dan cantrang ini sangat mengancam keberlangsungan ekosistem laut di perairan Bintan, Maka harus segera diatasi secepat mungkin, karena ini penting untuk keberlanjutan generasi ke depan,” ucapnya.
Penulis:Hasura
Editor :Redaksi