Penduduk Miskin di Kota Tanjungpinang 2022 Mencapai 21,670 Orang

Tangkapan Layar Data Tabel Kemiskinan di Kepri yang dirilis BPS Kepri
Tangkapan Layar Data Tabel Kemiskinan di Kepri yang dirilis BPS Kepri

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Jumlah penduduk miskin di kota Tanjungpinang dalam tiga tahun terakhir 2020, 2021 dan 2022 terus mengalami peningkatan.

Data BPS kota Tanjungpinang menyebut, pada tahun 2020 persentase penduduk miskin kota Tanjungpinang mencapai 9,37 persen atau sebanyak 21,670 jiwa dari 202,215 jiwa jumlah penduduk kota Tanjungpinang berdasarkan sensus BPS tahun 2015.

Pada tahun 2021, persentase masyarakat miskin kota Tanjungpinang kembali meningkat menjadi 9,57 persen. Selanjutnya pada tahun 2022 naik menjadi 9,85 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) kota Tanjungpinang mengatakan, Secara umum pada periode 2014-2019 persentase penduduk miskin di Kota Tanjungpinang cenderung menurun namun penggunaannya melambat.

“Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada tahun 2020, 2021 dan 2022 di kota Tanjungpinang ini, disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia,” kata Kepala BPS kota Tanjungpinang dalam rilisnya.

Pengukuran jumlah dan persentase masyarakat miskin kota Tanjungpinang sendiri, dilakukan BPS berdasarkan konsep kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan warga dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanannya.

Penduduk miskin menurut BPS, adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Sementara pendapatan perkapita masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan setiap tahunnya tidak pernah menurun.

Data sensus pendapatan warga miskin di Indonesia pada tahun 2014 ditetapkan sebesar Rp.514.741,- per kapita sementara tahun 2022 naik menjadi sebesar Rp764.410,- per kapita.

“Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan,” ujarnya.

Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan di kota Tanjungpinang pada Maret 2022 adalah data Susenas bulan Maret 2022.

BPS mencatat, biaya kebutuhan penduduk Kota Tanjungpinang dalam tiga tahun terakhir mengalami kenaikan, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2022 yaitu sebesar Rp.44.634,- per kapita, atau naik sekitar 6,20 persen dibanding tahun 2021.

Pada periode 2014-2022, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di kota Tanjungpinang mengalami fluktuasi dari yang terendah 0,92 pada tahun 2014 hingga yang tertinggi 1,76 pada tahun 2017.

“Sementara indeks kedalaman kemiskinan pada tahun 2022 mencapai 1,64 mengalami penurunan 0,11 poin terhadap tahun 2021,” jelasnya.

Penulis: Presmedia/BPS kota Tanjungpinang
Editor: Redaksi

Leave A Reply

Your email address will not be published.