Sebanyak 49.322 Jiwa Warga Bintan Alami Hipertensi

*Dokter Gamma: Begini Cara Pencegahnya

Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah pasien oleh dokter (Foto halodoc
Ilustrasi pemeriksaan tekanan darah pasien oleh dokter (Foto halodoc) 

PRESMEDIA.ID, Bintan – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan menyatakan, puluhan ribu warga Bintan menderita darah tinggi atau hipertensi.

Kepala Dinkes Bintan, dr Gama AF Isnaini, mengatakan dari data evaluasi kesehatan warga yang diperoleh Dinas Kesehatan Bintan dari Puskesmas dan rumah sakit di Bintan, sebanyak 49.322 jiwa warga mengalami hipertensi.

“Jumlah ini, berdasarkan hasil observasi dan tingkat kunjungan warga yang memeriksakan kesehatannya di 15 puskesmas dan RSUD Bintan,” ujar Gamma Rabu (15/2/2023).

Selain pasien lama, jelas Gamma, kasus Hipertensi yang dialami warga di Bintan juga mengalami penambahan berdasarkan data pasien baru yang memeriksakan diri.

“Itu total keseluruhan bagi pasien lama maupun baru di pusat pelayanan kesehatan. Baik di tingkat puskesmas maupun rumah sakit,” ujarnya.

Dari total tersebut, lanjut Gama, pasien baru yang terdata beberapa bulan terakhir didapati sebanyak 12.937. Mereka terdiri dari 7.763 perempuan dan 5.174 laki-laki.

Sementara pasien lama yang sampai saat ini masih memeriksakan diri sebanyak 36.385 orang yang terdiri dari perempuan dan laki-laki juga.

“Jika dilihat datanya paling rentan perempuan. Dari 12.937 kasus baru, 7.763 orang itu perempuan sisanya laki-laki,” jelasnya.

Belasan ribu pasien baru itu dari berbagai usia. Mulai dari usia 10-14 tahun ada 5 orang, semuanya perempuan. Lalu usia 15-19 tahun ada 169 orang terdiri dari 80 laki-laki dan 89 perempuan, usia 20-44 tahun ada 2.281 orang terdiri dari 898 laki-laki dan 1.383 perempuan.

Kemudian usia 45-54 tahun ada 3.761 orang terdiri dari 1.328 laki-laki dan 2.433 perempuan, usia 55-59 tahun ada 2.617 orang terdiri dari 1073 laki-laki dan 1544 perempuan, usia 60-69 tahun ada 2.982 orang terdiri dari 1207 laki-laki dan 1.775 perempuan, serta usia 70 tahun keatas ada 1.122 orang terdiri dari 588 laki-laki dan 534 perempuan.

“Kalau dilihat dari usianya, penderita hipertensi paling banyak adalah pasien usia 45-69 tahun ke atas,” katanya.

Gama menjelaskan orang yang mengalami hipertensi ini tekan darahnya diatas 140/90. Gejalanya seperti sering sakit kepala, pandangan kabur, sering mual/muntah, dada terasa nyeri/sesak, lemas dan sulit tidur.

Sedangkan penyebabnya, bisa karena terlalu banyak mengkonsumsi garam, sering stres, malas gerak, kelebihan berat badan/obesitas, merokok dan konsumsi minuman beralkohol berlebihan.

“Hipertensi ini jika dibiarkan beresiko terkena serangan jantung, stroke bahkan kematian. Jadi cegahlah dengan cara pola makan dan hidup sehat serta yang sudah mengalami rutin menjalani pengobatan,” ucapnya.

Sementara itu, menurut situs halodoc.com, Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.

Istilah tekanan darah sendiri, bisa digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah utama. Besarnya tekanan yang terjadi bergantung pada resistensi dari pembuluh darah dan seberapa intens jantung untuk bekerja.

Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi, apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri.

Hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa.

Pencegahan Hipertensi

Untuk mencegah hipertensi, Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah, mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran.

Selain itu, juga perlu membatasi asupan garam (Menjadi kurang dari 5g setiap hari). Mengurangi konsumsi kafein berlebihan.
Berhenti merokok, Berolahraga secara teratur, Menjaga berat badan, Mengurangi konsumsi minuman beralkohol, Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh. Serta, menghilangkan dan mengurangi lemak trans dalam diet.

Penulis:Hasura
Editor :Redaktur

Leave A Reply

Your email address will not be published.