Viral, Bayi Usia 16 Bulan Beratnya Sampai 27 Kg

Muhammad Kenzi Alfaro, bayi berusia 16 bulan asal Kabupaten Bekasi sontak viral di media sosial. (Foto: Detik.com)
Muhammad Kenzi Alfaro, bayi berusia 16 bulan asal Kabupaten Bekasi sontak viral di media sosial. (Foto: Detik.com)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Muhammad Kenzi Alfaro, bayi berusia 16 bulan asal Kabupaten Bekasi sontak viral di media sosial. Tubuhnya tidak seperti anak seusianya, bayi ini memiliki bobot seberat 27 kilogram.

Bayi yang akrab disapa Kenzie yang lahir Oktober 2021 ini memiliki berat badan sebesar 4 kilogram. Namun, setelah memasuki usia MPASI atau Makanan Pendamping ASI, berat badannya bertambah secara terus menerus.

“Lahirnya kan 4 kilogram. Pas perubahannya, 6 bulan. Naik sekilo-sekilo,” ujar Pitriah, ibu Kenzie di kediamannya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (21/2/2023) dikutip dari health.detik.com.

Sebelum memasuki usia 6 bulan, Pitriah menurunkan berat badan putra bungsunya bertambah secara normal. Namun, setelah 6 bulan, berat badan Kenzie melonjak antara 15-16 kilogram.

“Biasa, normal. Kayak ukuran begitu deh biasa aja,” ungkapnya.

Pitriah baru menyadari anaknya semakin besar ketika melakukan penimbangan di Posyandu. Ia juga mendapatkan komentar dari orang sekitar terkait perubahan bentuk tubuh pada anaknya yang dinilai tidak wajar.

“Saya juga udah merasa, ini anak (Kenzie) makin gede. Orang juga pada ngomong ‘Tri, ntar anak lu ntar takutnya obesitas gitu’. Pada ngomong begitu,” kata Pitriah.

Dengan beratnya kini, orang tuanya kesulitan untuk menggendong Kenzie.

“Namanya anak kita makin hari makin gede gitu, ditimbang naik, ditimbang naik. Pas begitu saya berhenti dulu tuh ke posyandu. Udah mikirin berat, saya nggak kuat gendong,” tuturnya.

Related Posts

Sejak lahir, Kenzie tidak diberi ASI lantaran ibunya terkena batu empedu. Kondisi tersebut membuat ASI sang ibu tidak keluar.

“(Diberi) air putih. Kalau habis makan baru minum susu,” ucap Pitriah.

Setelah memasuki usia 6 bulan, Kenzi diberikan makanan berupa bubur fortifikasi dan bubur MPASI yang banyak dijual untuk anak.

“Beli, yang bubur beli. Kan ada rasanya kayak wortel, brokoli, campuran gitu,” kata Pitriah.

Pitriah yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga mengaku mengalami kesulitan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baginya dan anak-anaknya. Suaminya hanya buruh empang yang penghasilannya tidak menentu, rata-rata Rp50 ribu sehari.

Seperti banyak orang tua lainnya, Pitriah dan suami tentu ingin semua anaknya, termasuk putra bungsunya Kenzie layaknya anak normal di seusianya.

Dia berharap ada bantuan untuk keluarganya terutama Kenzie agar dia bisa segera mendapat perawatan dan pengobatan untuk memulihkan kondisinya.

“Kalau ada yang bisa bantu, bantu tuker susunya gitu. Bantu buat pengobatan juga,” pungkasnya.

Berdasarkan kurva pertumbuhan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang digunakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berat badan bayi tersebut dapat dikategorikan sebagai obesitas karena berat badan ideal anak laki-laki berusia satu tahun adalah 9,7 kg. Sementara itu, berat badan 13,4 kg sudah masuk dalam kategori obesitas.

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaktur

Leave A Reply

Your email address will not be published.