
PRESMEDIA.ID, Bintan- Satu hari tenggelam, anak usia 10 tahun inisial Fk yang terseret arus dan tenggelam di Pantai Senggiling Batu Junjung-Bintan, ditemukan dalam kondisi meninggal, Sabtu (25/2/2023).
Namun bagaimana kronologis tenggelamnya anak 10 tahun berinisial Fk itu?, berikut kronologis-nya menurut Kasat Polair Polres Bintan Iptu Sarianto.
Sebelum kejadian naas itu, kata Sarianto, korban bersama empat temannya bermain di Pantai Senggiling pada Jumat (24/2/2023) sekitar pukul 16.0 WIB.
“Korban Fk dan temannya Akbar, Hasan, Emir, dan Adit, pergi bermain ke pantai Pantai Senggiling,” ujar Sarianto.
Di lokasi Pantai itu, mereka berenang di sekitar alur Sungai Baru Empang. Kemudian korban bersama temannya Emir bermain rakit, sementara Akbar, Hasan dan Adit hanya berenang.
Berselang beberapa menit, Rakit yang ditumpangi korban dan Emir terbawa arus sejauh 50 meter dari posisi tiga temannya.
“Rakit yang membawa Fk dan Emir semakin jauh dan keduanya sempat berusaha melawan arus,” jelasnya.
Melihat kondisi itu, kemudian, salah satu temannya yaitu Adit, menuju ke darat mencari pertolongan.
Adit yang berusaha mencari pertolongan akhirnya berjumpa dengan Rasidi di jembatan. Kepada Rasidi, Adit meminta pertolongan bahwa dua orang temannya terbawa arus dan tenggelam. Mendengar cerita itu, Rasidi meminta Adit menunjukan lokasinya.
Sesampainya disana sekitar pukul 16.40 WIB Rasidi langsung meletakan handphone dan rokoknya di pantai dan langsung berenang menuju posisi kedua orang yang tenggelam.
“Pas sampi, Rasidi hanya melihat Emir sementara korban tidak tampak lagi. Diduga korban sudah tenggelam. Lalu Rasidi menyelamatkan Emir dan membawanya ke darat,” katanya.
Setelah memastikan kondisi semuanya, Rasidi langsung menghubungi orang tuanya agar memberitahukan ke warga lainnya bahwa ada anak yang tenggelam.
Setelah itu, warga berdatangan dan mengerahkan beberapa pompong untuk melakukan pencarian di sekitaran lokasi tenggelam. Kemudian juga ada yang menyusuri pinggiran pantai.
“Kejadian ini akhirnya dilaporkan ke Polisi dan pihak lainnya,” tambahnya.
Beberapa menit kemudian, Satpolair Polres Bintan bersama jajaran Polsek Bintan Utara tiba di Pantai Senggiling. Kemudian juga instansi lainnya seperti TNI AL, Basarnas Tanjungpinang.
Setelah itu Tim SAR gabungan dibantu masyarakat dan nelayan setempat melakukan pencarian dan membangun pos di lokasi kejadian. Pencarian dilakukan sampai malam hari.
“Hari ini hasilnya nihil. Korban belum ditemukan,” sebutnya.
Keesokan harinya, Sabtu (25/2/2023) sekitar pukul 06.30 WIB kembali dilanjutkan pencarian. Pada operasi hari kedua, Tim SAR gabungan bersama masyarakat dan nelayan bahkan keluarga korban juga ikut menyusuri bibir pantai di sekitar tempat kejadian.
“Kondisi pada pagi hari air laut surut jauh. Jadi pencarian dilakukan dengan menyisir bibir pantai,” ucapnya.
Pada pukul 07.05 WIB, salah seorang warga yaitu La Halim (54) yang menyusuri air laut hingga kedalaman sepinggangnya berhasil menemukan jasad korban. Ketika ditemukan, korban dalam posisi terapung dan telungkup tak jauh dari Dermaga Rakyat Desa Pengudang.
“Korban langsung dievakuasi dan di bawa kerumah duka di Dusun II, RT 06/RW 03, Desa Pengudang. Setelah itu almarhum langsung dimakamkan di TPU setempat,” tutupnya.
Penulis:Hasura
Editor :Redaktur