
PRESMEDIA.ID, Natuna – Komandan Korem 033/Wira Pratama, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Yudi Yulistyanto turun langsung memberikan trauma healing kepada anak-anak korban bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (12/3/2023).
Kegiatan itu dilakukan Danrem 033/Wira Pratama bersama Kolonel inf Mahmud, Letkol Inf Morison Chandra K. dan Letkol Czi Yudo M. bermain bola bersama anak-anak di pengungsian Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan.
Trauma healing adalah suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu.
Menurut Danrem, tindakan itu diambil agar anak-anak yang berada di tempat pengungsian tidak terlarut dalam kesedihan dan memulihkan trauma pasca bencana longsor yang menerjang wilayah itu pada Senin (6/3/2023) lalu.
Terlihat dari ekspresi anak-anak yang begitu senang bisa bermain sepak bola walaupun ditempat yang sederhana.
“Kami sangat senang bisa bermain bola bersama om om TNI,” ujar salah seorang anak SD di pengungsian PLBN Serasan itu.
Sebelum kembali ke Ranai, Danrem meninjau lokasi-lokasi longsor disejumlah titik serta retakan tanah yang baru muncul pasca bencana longsor.
Yudi mengimbau kepada masyarakat yang masih tinggal di permukiman agar selalu waspada akan tanah longsor karena semua masih berpotensi terjadi.
“Menurut ahli BMKG ketika hujan turun dan air menjadi keruh itu pertanda potensi longsor akan terjadi, maka warga harus segera mengungsi ke posko,” ungkap Yudi.
Hasil pencarian di hari ke 7 telah terlihat pengerjaan akses jalan yang tinggal 50 meter.
Menurut tim SAR gabungan Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna ditulis AMSI Kepri Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Advokasi, Riky Rinovsky, Tim kembali menemukan dua jenazah korban longsor, Minggu (12/3/2023) pagi.
Pada pencarian hari ketujuh, hingga siang tadi, total korban meninggal bertambah dari 44 orang menjadi 46 orang. Sedangkan korban yang belum ditemukan berkurang dari 10 orang menjadi 8 orang.
Proses pencarian pada hari ketujuh ini, tim SAR gabungan memfokuskan pencarian dengan mengandalkan alat berat excavator.
Penulis: Presmedia
Editor : Redaktur