Indonesia Diprediksi Alami El Nino, Ini Provinsi yang Akan Diterjang Kemarau Panjang

0 69

 

Ilustrasi. Kemarau panjang El Nino diprediksi melanda Indonesia mulai Agustus mendatang. (Foto: Pixabay)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta semua pihak bersiap menghadapi kemarau panjang El Nino yang diprediksi melanda Indonesia mulai Agustus mendatang.

Menurut Luhut, berdasarkan pengalaman di 2015, El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan yang luas, termasuk juga kebakaran hutan dan lahan yang. Dengan kekeringan dapat membuat produksi pangan terdampak sehingga sangat berpotensi meningkatkan angka inflasi.

“Saya meminta seluruh K/L (Kementerian/Lembaga) terkait juga pemerintah daerah untuk mulai bersiap sejak dini, memperhitungkan segala langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk delapan tahun lalu tidak terulang kembali,” kata Luhut dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.

“Setidaknya sejak saat ini kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino,” sambungnya.

Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Mengutip Liputan6.com, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jarot Widyoko menyampaikan, indikasi kekeringan itu dapat dilihat dari cuaca, di mana tingkat intensitas hujan yang berada di bawah 100 mm per bulan.

“Sudah kami ringkas, di bulan Maret ada 4 provinsi dimana intensitas hujannya di bawah 100 mm. Ini sudah masuk kekeringan,” tuturnya.

Jarot mengatakan, jumlah itu akan terus bertambah jadi 8 provinsi pada April, 19 provinsi di Mei, 21 provinsi di Juni, dan 29 provinsi pada Juli 2023.
“Agustus itu musim yang paling kering nanti,” ujarnya.

Sebanyak 32 Provinsi Bakal Terdampak

BMKG memprediksi mayoritas wilayah di Indonesia akan menghadapi musim kemarau atau kekeringan panjang mulai Maret 2023. Puncaknya, sebanyak 32 dari total 34 provinsi akan dilanda musim kering pada Agustus 2023 mendatang.

Berikut daftar 32 provinsi yang akan diterjang kekeringan pada Agustus 2023:

  1. Sumatera
    AcehBangka BelitungBengkuluKepulauan RiauJambiSumatera BaratSumatera UtaraLampungSumatera Selatan

  2. Jawa
    Banten,DKI Jakarta,Jawa Barat,Jawa Tengah,DI Yogyakarta,Jawa Timur

  3. Kalimantan
    Kalimantan Barat,Kalimantan Tengah,Kalimantan Selatan,Kalimantan Timur dan Utara

  4. Sulawesi
    Sulawesi Selatan,Sulawesi Tengah,Sulawesi Tenggara,Gotontalo,Sulawesi Utara

  5. Bali dan Nusa Tenggara
    Bali,Nusa Tenggara Barat (NTB),Nusa Tenggara Timur (NTT)

  6. Maluku dan Papua
    Maluku,Maluku Utara,Papua,Papua Selatan

Editor: Redaktur Presmedia

Leave A Reply

Your email address will not be published.