Stok Hewan Kurban Kurang, Asosiasi Pedagang Sapi: Karena Kebijakan Pencegahan PMK

Sapi di salah satu peternak di Kota Tanjungpinang ( Doc PRESMEDIA )
Sapi di salah satu peternak di Kota Tanjungpinang ( Doc PRESMEDIA )

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Asosiasi Pedagang dan Peternak Sapi Tanjungpinang dan Bintan menyatakan ketersediaan sapi kurban saat ini dinilai kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Idul Adha 1444 Hijriah.

Ketua Asosiasi Pedagang dan Peternak Sapi Tanjungpinang dan Bintan, Thamrin menyebutkan, kebijakan pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat pedagang maupun peternak sapi sulit untuk mendatangkan sapi dari Sumatera, terutama Lampung dan Jambi. Akibatnya, stok sapi di wilayah pulau Bintan mengalami kekurangan.

“Tahun lalu di kandang saya ada 80 ekor, tapi tidak sampai 2 bulan jelang Idul Adha hanya 30 ekor. Saya rasa di peternak lain juga kekurangan,” kata Thamrin, Senin (1/5/2023).

Menurut Thamrin, jumlah tersebut sangat jauh dari kebutuhan masyarakat di Tanjungpinang dan Bintan. Sehingga, ia memprediksi tahun ini akan lebih banyak permintaan dari masyarakat apalagi jelang Hari Raya Idul Adha.

“Hari kedua sampai ketiga tahun lalu masih ada panitia kurban mencari sapi, itu tahun lalu, apalagi tahun ini,” jelasnya.

Ia menyampaikan beberapa waktu lalu, untuk sapi dari NTT yang diterima peternak kondisinya masih belum dapat dijadikan sebagai hewan kurban, karena masih kurang dari segi usia.

“Sapi itu jika dijadikan hewan potong juga tidak masuk harganya, bisa-bisa perkilo Rp300 ribu,” imbuhnya.

Terkait hal tersebut, presmedia telah berupaya meminta tanggapan dari Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Tanjungpinang, Yoni Fadri, namun belum dapat dikonfirmasi.

Penulis: Roland
Editor  : Redaktur

Leave A Reply

Your email address will not be published.