Gerhana Bulan Penumbra di Indonesia, Ini Jadwal dan Lokasinya

Ilustrasi. Gerhana Bulan Penumbra. (Foto: Pixabay)
Ilustrasi. Gerhana Bulan Penumbra. (Foto: Pixabay)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Gerhana Bulan Penumbra akan berlangsung dua hari yakni pada 5-6 Mei 2023 karena berlangsung tengah malam sampai berganti hari. Fenomena alam ini bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia.

Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar. Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merilis jadwal Gerhana Bulan Penumbra 5-6 Mei 2023.

Kontak Awal Penumbra
5 Mei pukul 22.14.08 WIB/ 23.14.08 WITA/ 00.14.08 WIT

Puncak Gerhana Bulan Penumbra
6 Mei pukul 00.22.55 WIB/ 01.22.55 WITA/ 02.22.55 WIT

Akhir Penumbra
6 Mei pukul 02.31.40 WIB/ 03.31.40 WITA/ 04.31.40 WIT

Durasi dan Magnitudo

4 Jam 18 menit dengan lebar penumbra 0,9636 dan umbra -0,0457 (tanda minus menunjukkan tidak ada permukaan bulan yang memasuki umbra).

Berbicara mengenai lokasi yang tepat untuk pengamatan Gerhana Bulan Penumbra ini, seluruh wilayah di Indonesia memungkinkan menyaksikan saat Bulan melewati bayangan luar Bumi. Ketika gerhana terjadi, bulan akan tampak gelap, tetapi tidak sepenuhnya tertutup.

“Gerhana dapat diamati dari arah tenggara ke barat daya untuk zona WIB. Sedangkan untuk zona WITA, gerhana dapat diamati dari arah selatan ke barat daya. Sementara itu, untuk zona WIT, gerhana dapat diamati dari arah barat daya ke barat,” kata BRIN.

Ada empat gerhana yang terjadi pada 2023 ini, di mana tiga di antaranya dapat diamati dari Indonesia.

Gerhana Bulan Penumbra (GBP) adalah gerhana matahari kedua yang terjadi di Indonesia, sebelumnya sudah terjadi Gerhana Matahari Hibrida (GMH) pada 20 April. Sedangkan, Gerhana Bulan Sebagian (GBS) terjadi pada 29 Oktober.

Adapun, Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 15 Oktober tidak dapat disaksikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia tidak terkena bayangan antumbra maupun penumbra Bulan. Selain itu, fase Bulan baru terjadi saat Bulan masih berada di bawah ufuk untuk seluruh wilayah Indonesia.

Sumber: Berbagai Sumber
Editor   : Redaktur

Leave A Reply

Your email address will not be published.