Karhutla di Bintan Capai 114,6 Hektare, Pelakunya Belum Berhasil Ditangkap

Petugas Damkar tengah memadamkan api yang melahap lahan di Bintan. (Foto: Hasura)
Petugas Damkar tengah memadamkan api yang melahap lahan di Bintan. (Foto: Hasura)

PRESMEDIA.ID, Bintan – Sebanyak 114,6 hektare hutan dan lahan di 7 kecamatan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) ludes terbakar sejak Januari hingga April 2023. Namun, kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut hingga kini belum dapat diungkap, baik penyebab maupun sosok pelaku yang membakarnya.

Adapun hutan dan lahan yang terbakar ditangani oleh 3 UPT Damkar meliputi UPT Damkar Bintan Utara, UPT Damkar Toapaya dan UPT Damkar Bintan Timur.

Kepala UPT Damkar Toapaya, Makmur mengatakan wilayah kerjanya meliputi Kecamatan Teluk Bintan, Toapaya dan Gunung Kijang. Selama empat bulan terakhir, dia menangani 25 kasus karhutla di tiga kecamatan tersebut.

“Dari Januari-April keseluruhan kasus yang kita tangani ada 36 kasus. Untuk kasus karhutla sendiri ada 25 kasus sedangkan 11 kasus non karhutla seperti evakuasi ular masuk rumah, pembersihan drainase dan lapangan, evakuasi sarang tawon dan lainnya,” ujar Makmur, Jumat (5/5/2023).

Kasus yang ditanganinya berdasarkan laporan diterima. Untuk Januari ada 2 kasus yang dilaporkan dengan kerugian lahan seluas 1 hektare. Lalu Februari ada 9 kasus dengan luas lahan yang terbakar 21,5 hektare.

Berikutnya Maret sebanyak 8 kasus yang menghanguskan lahan seluas 12 hektare dan pada April ada 6 kasus dengan luas lahan yang terbakar 9,6 hektare.

“Jadi ada 26 kasus kebakaran yang kita tangani dan berhasil dipadamkan. Namun dari kasus itu 44,1 hektare lahan yang tak dapat diselamatkan atau ludes terbakar,” katanya.

Sementara itu Plt Kepala UPT Damkar Bintan Utara, Panyodi menjelaskan bahwa UPT Damkar yang dinakhodainya membawahi tiga wilayah juga. Yaitu Kecamatan Bintan Utara, Teluk Sebong dan Seri Kuala Lobam.

Untuk keseluruhan kasus yang ditangani dari Januari-April 2023 ada 67 kasus meliputi 36 kasus karhutla dan 31 kasus non karhutla.

“Ada 36 kasus karhutla yang berhasil kita tangani. Namun dalam kasus tersebut sebanyak 60,5 hektare lahan yang ludes terbakar,” katanya.

Karhutla terjadi sejak awal tahun. Dimana ada 3 kasus yang ditangani dengan kerugian 5 Hektar lahan ludes terbakar. Lalu, Februari ada 15 kasus yang ditangani dengan meludeskan 26 Hektar lahan.

Kemudian Maret terdapat 12 kasus yang dilanda karhutla dengan menghanguskan lahan seluas 22 hektare dan April ada 6 kasus dengan luas lahan 7,5 Hektar yang terbakar.

“Untuk Mei ini belum ada kasus karhutla. Semoga memang tidak ada,” jelasnya.

Selain karhutla, UPT Damkar Bintan Utara juga menangani kasus lainnya. Seperti ular masuk rumah, sarang tawon, bencana banjir dan lainnya. Untuk penanganan non karhutla tersebut ada 31 kasus yang ditangani sepanjang empat bulan terakhir.

Terpisah Kepala UPT Damkar Bintan Timur, Nurwendi, mengatakan untuk wilayah kerjanya tidak luas begitu juga hutan dan lahannya. Sehingga kasus karhutla tidak begitu banyak dengan wilayah lainnya.

“Kalau yang kita tangani sampai saat ini hanya beberapa kasus saja. Sementara untuk luas lahan yang terbakar selama 4 bulan di Bintan Timur ada 10 hektare,” pungkasnya.

Penulis: Hasura
Editor  : Redaktur

Leave A Reply

Your email address will not be published.