Ketahui 5 Kriteria Air Untuk Layak Dikonsumsi

Ilustrasi. Kriteria air minum yang layak di konsumsi. (Foto-Pixabay)
Ilustrasi. Kriteria air minum yang layak di konsumsi. (Foto-Pixabay)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Air minum merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Konsumsi air minum yang cukup setiap harinya penting dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Namun, air minum seperti apa yang layak untuk dikonsumsi oleh manusia.

Air minum yang layak konsumsi harus memenuhi beberapa kriteria, bening dan tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mengandung zat berbahaya sebagai mana ditulis Alodokter.com.

Kriteria ini penting untuk diketahui agar terhindar dari masalah kesehatan akibat konsumsi air minum yang tidak layak.

Sebab, air minum memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari mencegah dehidrasi, menjaga suhu tubuh tetap normal, melindungi jaringan tubuh, hingga menjaga kesehatan tulang dan sendi.

Namun, salah dalam mengonsumsi air minum juga berisiko bagi kesehatan seperti terkena penyakit, seperti diare, kolera, dan tifus. Bahkan, Anda juga berpeluang untuk terkena penyakit kanker jika kerap meminum air yang telah terpapar bahan kimia.

Ini Kriteria Air Minum yang Layak Dikonsumsi

Kriteria air minum yang sehat dan layak konsumsi dapat berbeda-beda di beberapa negara. Namun, menurut WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, air minum layak konsumsi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1.Tidak memiliki bau, warna, dan rasa

Kriteria air minum ini dapat dinilai dengan mudah oleh indra manusia. Air yang aman dan layak konsumsi adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa atau tawar.

Anda perlu menghindari konsumsi air minum yang terlihat tidak jernih atau keruh, berbau tidak sedap, atau terasa aneh, karena menjadi tanda bahwa air minum tersebut sudah terkontaminasi kuman, bakteri, atau bahan kimia berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit.

2.Tidak berada dalam suhu tinggi

Suhu merupakan salah satu ukuran penting dalam menentukan apakah air minum tersebut layak konsumsi atau tidak. Ini karena sumber air minum yang terpapar suhu tinggi dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme dan membuat air minum tercemar.

Contohnya adalah beberapa jenis bakteri Coliform yang dapat tumbuh dan berkembang saat air minum berada pada suhu 37°C. Sementara itu, jumlah bakteri Escherichia Coli dapat meningkat pada air yang bersuhu 44,2°C.

3.Tidak mengandung mikroorganisme berbahaya

Masih berkaitan dengan kriteria sebelumnya, air minum yang layak konsumsi adalah tidak mengandung mikroorganisme berbahaya bagi kesehatan tubuh, seperti Escherichia Coli dan Salmonella, yang bisa menyebabkan diare.

Meski sulit untuk melihatnya secara langsung, tetapi konsumsi air minum yang mengandung mikroorganisme dapat Anda hindari dengan menjauhkan sumber air minum dari toilet dan tempat pembuangan sampah serta hindari dari sinar matahari.

Selain itu, jika Anda mengonsumsi air minum kemasan, pastikan air minum tersebut memiliki izin edar dari BPOM, masih tersegel dengan baik, kemasannya tidak rusak, dan disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

4.Tidak mengandung bahan kimia berbahaya

Selain mikroorganisme, air minum juga tidak boleh mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti arsenik, amonia, benzena, timbal, dan merkuri.

Konsumsi air minum dengan kandungan bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, kerusakan ginjal, gangguan pada sistem reproduksi, serta gangguan perkembangan mental dan fisik.

Keberadaan bahan kimia berbahaya dalam air minum sekilas dapat diketahui dari bau dan rasanya. Air minum yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti logam berat, biasanya memiliki bau yang menyengat dan terasa seperti logam.

5.Memiliki pH air 6.5–8.5

Meskipun pH air minum tidak memiliki dampak secara langsung terhadap kesehatan tubuh, tetapi pH merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas air minum.

Air dengan pH yang terlalu rendah biasanya lebih mudah tercemar polutan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Selain itu, air jenis ini juga dapat menyebabkan korosi atau karat pada saluran air minum yang nantinya membuat air tersebut terkontaminasi dan tidak layak konsumsi.

Sementara itu, air alkali atau air basa dengan pH 8 atau 9 biasanya tidak memberikan dampak buruk untuk kesehatan. Meski begitu, mengonsumsi air dengan pH yang terlalu tinggi berisiko menyebabkan alkalosis. Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala mual, muntah, dan diare.

Kriteria air minum yang layak konsumsi di atas dapat membantu anda terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh air minum yang telah terkontaminasi. Dengan demikian, kesehatan tubuh Anda dan keluarga pun tetap terjaga.

Sumber:Presmedia
Editor  :Redaktur

Leave A Reply

Your email address will not be published.