Tiga Desa Di Bintan Memperoleh Hibah Penerapan WASH Sanitasi di Indonesia

0 14
Gubernur Kepri Ansar Ahmad meyerahkan Sertifikat WASH Sanitasi pada tiga warga desa di Bintan. (foto: Diskominfo Kepri/Presmedia.id)
Gubernur Kepri Ansar Ahmad meyerahkan Sertifikat WASH Sanitasi pada tiga warga desa di Bintan. (foto: Diskominfo Kepri/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Bintan – Tiga desa di Bintan, memperoleh hibah pembangunan fasilitas sanitasi untuk 58 kepala keluarga di desa tersebut.

Perolehan dana hibah pembangunan fasilitas sanitasi jni, merupakan Program WASH, yang diinisiasi tim Safe Water Garden bekerja sama dengan Global Water Partnership, Universitas Gadjah Mada, UMRAH.

Peresmian program WASH di Bintan ini, dilakukan langsung oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama perwakilan Donatur di Kantor Desa Busung, Bintan, Senin (20/06/2023)

Adapun tiga desa di Kabupaten Bintan yang memperoleh dana hibah itu adalah Desa Busung, Kuala Sempang, dan Pengujan menjadi desa pertama penerapan WASH (Water, Sanitation and Hygiene) di Indonesia.

Gubernur provinsi Kepri Ansar Ahmad mengatakan, sangat mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, serta mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta mendorong kesadaran akan pentingnya kesehatan dalam program ini.

“Saya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu memperhatikan kebersihan dan kesehatan, karena faktor utama kesuksesan kegiatan ini secara bersama-sama menjaga kebersihan,” papar Gubernur Ansar.

Persoalan sanitasi dan air bersih lanjut Ansar, merupakan hal mendasar yang mempengaruhi kesehatan masyarakat dan butuh perhatian secara khusus dalam penanganannya.

“Pemerintah tentunya telah memberikan dukungan dan mendorong upaya peningkatan kualitas hidup melalui berbagai program kesehatan, dimana hal sanitasi dan air bersih menjadi hal pertama yang kita tangani dulu,” ujar Gubernur Ansar.

Program WASH berhasil menghasilkan fasilitas yang meliputi sistem sanitasi berupa septic tank, wastafel dapur, tandon air, dan water filter.

Program ini telah menghasilkan dampak yang positif, dengan terpasangnya 48 unit SWG (Safe Water Garden), 5 tandon air, 51 wastafel dapur, 46 toilet, dan 58 filter Nazava.

Sebanyak 216 warga dari 58 kepala keluarga telah terdampak positif oleh program ini, serta munculnya 13 usaha mikro baru.

Founder Safe Water Garden sekaligus pemilik Loola Adventure Resort, Dr.Marc Van Loo mengatakan, pendanaan program ini tidak sepenuhnya menggunakan dana penyandang program.

Namun, juga menggandeng dana desa sebesar 50 persen. Hal ini menunjukkan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam memajukan program ini.

“Meskipun program serupa biasanya didanai sepenuhnya, namun melibatkan dana desa sebagai salah satu sumber pendanaan memberikan peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat lokal,” katanya.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan partisipasi masyarakat, SWG juga mengadakan pelatihan kepada enam orang sebagai trainer yang akan melanjutkan pembinaan WASH di desa-desa lainnya.

Dengan adanya para trainer WASH, desa-desa lain yang ingin menerapkan program WASH bisa mendapatkan pengetahuan dari trainer yang telah dilatih.

“Kami ingin program ini terus dilakukan secara berkelanjutan, maka dari itu dilakukan juga pelatihan untuk enam orang trainer yang sekarang telah paham tentang program WASH ini,” kata Dr. Marc Van Loo.

Acara ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat WASH kepada WASH Trainer oleh Gubernur Ansar, yang akan menjadi promotor dan penyuluh di desa-desa yang menjadi Pusat Pengetahuan WASH.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya WASH dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup.

Turut hadir Ketua TP-PKK Provinsi Kepri Hj Dewi Kumalasari Ansar, Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan Ronny Kartika, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Kepri Said Nursyahdu, dan Kepala Rekayasa Penelitian Kementerian PUPR Elis Puji Astuti. (Advetorial)

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaksi

Leave A Reply

Your email address will not be published.