Hanya Nyala Di Sore Hari, Warga Desa Dendun Harapkan Listrik 24 Jam

PRESMEDIA.ID, Bintan – Warga Desa Dendun Kecamatan Mantang menginginkan listrik di wilayahnya bisa beroperasi selama 24 jam. Sehingga segala aktivitas ekonomi, pendidikan, pelayanan dan ibadah dapat berjalan maksimal.
Ketua RT 04 Rudi Ismoyo mengatakan desa ini hanya dialiri listrik dari sore hingga pagi setelah itu listrik padam. Dengan begitu segala aktivitas banyak dilakukan pada malam hari.
“Listrik itu hidupnya hanya 19 jam di desa ini. Dari sore sampai pagi, kalau siang tak ada listrik lagi. Jadi pergerakan ekonomi disini lamban berkembang. Karena hanya maksimal di malam hari,” ujar Rudi di Halaman Depan Kantor Desa Dendun, beberapa waktu lalu.
Daratan desa ini tidak begitu luas. Kisaran 18 Km persegi saja. Namun, kata Rudi, luas lautan yang mengelilingi desa ini hampir empat kali lipat dari luas daratannya. Sehingga mata pencaharian warga ini bergantung pada hasil lautan yaitu sebagai nelayan pencari bilis.
Hasil tangkapan bilis nelayan disini lumayan banyak. Namun sebelum bilis itu dijual harus melalui proses direbus dan dikeringkan. Untuk mengeringkannya bergantung dengan oven bilis yang dioperasikan dengan tenaga listrik.
“Di desa ini ada 6 oven bilis. Jadi para nelayan, setelah mendapatkan bilis direbus diatas kapal lalu tiba di desa langsung dikeringkan ke oven bilis,” jelasnya.
Oven bilis mulai beroperasi di malam hari. Para nelayan yang ingin mengeringkan bilis di oven tersebut harus merogoh saku Rp9 ribu untuk 1 Kg. Dari malam hingga ke pagi mampu menghasilkan puluhan ton bilis kering.
“Meskipun siang banyak bilis tapi kalau mau mengerikan bilis di oven nelayan tetap harus nunggu di sore atau malam hari. Itulah yang menjadi kendalanya disini, padahal kalau ada listrik 24 jam bilis dapat dikeringkan kapanpun,” katanya.
Rudi berharap listrik bisa segera teraliri selama 24 jam di seluruh tempat di desa ini. Karena dengan listrik segala alat elektronik dapat dioperasikan khususnya oven bilis.
Sehingga bilis dari desa ini bisa dipasarkan lebih luas lagi ke berbagai daerah bahkan luar negeri. Apalagi daerah ini berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura.
“Hasil tangkapan laut kita paling digemari oleh negara tetangga seperti bilis. Apabila listrik kita didukung maka dapat mengoperasikan semua alat yang mendukung untuk produksi. Jika semuanya berjalan lancar kami yakin ekonomi desa bangkit dan berjaya,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Dendun Kecamatan Mantang Suryadi, membenarkan jika listrik di desa ini hanya teraliri atau aktif selama 19 jam. Dimulai dari 17.00 WIB sampai dengan 07.00 WIB.
“Dulunya hanya beberapa jam saja. Kemudian di tahun 2000an bertambah lagi jadi 19 jam sampai sekarang,” sebutnya.
Dikarenakan tidak adanya aliran listrik dari pagi sampai sore hari. Maka segala urusan pelayanan masyarakat, pendidikan, ibadah dan lainnya dilaksanakan dengan bantuan mesin genset.
Meskipun semuanya berjalan namun cost atau pengeluaran lebih tinggi. Untuk menghidupkan genset selama jam kerja dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.
“Untuk satu genset aja menghabiskan 8 botol BBM. Per botol itu harganya Rp 20 ribu jadi Rp 160 ribu pengeluaran untuk genset. Disitu sisi beban operasional semakin bertambah,” jelasnya.
Tidak adanya listrik di siang hari juga berdampak pada ekonomi di desa ini. Salah satunya oven bilis yang hanya bisa beroperasi di malam hari. Sehingga hasil tangkap nelayan tak bisa dijual di hari itu juga melainkan harus menunggu esok hari.
“Kita sangat berharap listrik bisa hidup 24 jam non stop. Sehingga semua aktivitas berjalan baik tentunya ekonomi juga akan bangkit,” harapannya.
Ditanya soal usulan listrik dapat beroperasi selama 24 jam. Suryadi mengatakan pihak desa sudah mengajukannya sejak lama. Kini prosesnya masih berjalan namun belum diketahui kepastian direalisasikannya.
“Sudah diajukan agar 24 jam bahkan dari Dinas ESDM sudah tinjau ke desa ini. Infonya masih proses sampai saat ini semoga bisa secepatnya terealisasi,” tutupnya.
Baca Juga :
- Selama 40 Tahun Dinanti, Akhirnya Listrik 24 Jam di Pangkil-Bintan
- Bertemu PLN, Bupati Bintan Ajukan Aliran Listrik di Sejumlah Pulau
- Suami Isteri Jadi Kades dan Sekdes, Warga Desa Dendun-Bintan Tagih Janji Hery Prasetyawan
Penulis: Hasura
Editor : Redaktur