Serahkan Bantuan Rp1,4 M, Wakil DPRD Kepri dan Gubernur Sayangkan Pemko Batam Tidak Tetapkan Bencana Angin Puting Beliung Pulau Kasu Darurat Bencana

PRESMEDIA.ID, Batam – Wakil Ketua DPRD Kepri Rizky Faisal menyayangkan sikap pemerintah kota Batam yang kurang memperhatikan kondisi masyarakat yang terkena bencana di Pulau Kasu Batam.
Sebab, kata wakil ketua DPRD Kepri ini, dari awal bencana alam angin puting beliung meluluhlantakan puluhan rumah dan harta benda warga di pulau Kasu itu, hingga saat ini pemerintah kota Batam tidak menetapkan kawasan itu sebagai daerah darurat bencana.
“Seharusnya Pemko Batam tanggap dan menetapkan daerah ini sebagai darurat bencana,” ujar Rizki Faisal yang saat itu berkunjung ke Pulau Kasu bersama anggota DPRD Kepri Muhammad Ridho, Alex Guspeneldi dan Gubernur Kepri, Jumat (7/7/2023).
Kalau Pemko Batam menetapkan pulau Kasu daerah terdampak bencana sebut Rizky, Pemerintah Provinsi dan kota Batam akan dapat memberi bantuan untuk pemulihan rumah dan ekonomi warga melalui anggaran APBD Batam dan Provinsi Kepri.
“Melalui alokasi anggaran dana bencana atau tanggap darurat itu, pemerintah provinsi dan Pemko Batam akan dapat memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak berat untuk dibangun kembali,” sebut politisi Golkar ini.
Hal yang sama, juga dikatakan Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Ia mengatakan, dua kali turun ke Pulau Kasu tidak bisa memberi bantuan banyak pemerintah provinsi Kepri, karena daerah terdampak bencana itu tidak ditetapkan Pemko Batam sebagai daerah daurat bencana.
Sebagaimana diketahui, Pulau Kasu kecamatan Belakang Padang Batam, mengalami bencana alam angin puting beliung pada 26 Juni 2023 lalu.
Akibat bencana ini, Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyatakan, sebanyak 45 rumah warga mengalami rusak berat akibat angin puting beliung. Kemudian, 6 rumah warga lainya rusak sedang dan 102 rumah rusak ringan.
Pada kesempatan itu, gubernur Ansar juga memberikan dana bantuan sosial Rp1,4 miliar kepada masyarakat pulau Kasu. Penyerahan Bantuan sosial itu dilakukan di Masjid Jami Al Jihad Pulau Kasu.
Menurut Ansar, bantuan sebesar Rp 1,4 miliar yang diberikan oleh Pemprov Kepri jumlahnya masih terbatas karena hingga saat ini, Pemerintah Kota Batam belum mengeluarkan kondisi daerah tersebut sebagai daerah yang berstatus darurat bencana, sehingga Pemprov Kepri tidak bisa mengeluarkan bantuan lebih.
Ansar mengatakan bencana alam Puting Beliung di Pulau Kasu, seharusnya bisa ditetapkan sebagai daerah darurat bencana oleh Pemko Batam, sebagaimana yang pernah terjadi di Serasan Kabupaten Natuna dan di Kabupaten Bintan.
“Yang kita berikan saat ini adalah bantuan sosial. Lain halnya apabila status di kawasan ini ditetapkan Pemko daerah bencana. Maka bantuan yang kita berikan bisa lebih besar. Karena bukan bantuan sosial yang kita berikan, melainkan bantun bencana, ” jelas Ansar.
Pada kesempatan itu, Ansar juga memotivasi masyarakat korban amukan angin puting beliung, agar bersabar, karena setiap musibah yang menimpa manusia tentu semuanya atas ketentuan Allah SWT.
“Jadi kita mesti bisa ikhlas menerima, dan tetap sabar atas musibah yang terjadi ini, tambah Gubernur Ansar yang pada kesempatan tersebut bertindak sebagai Khatib Shalat Jum’at disana.
Gubernur Ansar, secara pribadi juga memberikan bantuan Rp 10 juta kea Masjid Jami Al Jihad Pulau Kasu sebesar Rp10 juta. Selain bantuan yang diberikan kali ini, Pemprov Kepri melalui BPBD juga telah menyalurkan bantuan 102 paket sembako termasuk menyerahkan bantuan hewan kurban 1 ekor sapi pada saat Hari Raya Idul Adha lalu.
Penulis:Presmedia
Editor :Redaksi