Pernyataan Pers Ketua Umum AMSI: AMSI Konsisten Bangun Ekosistem Media Sehat dan Berkualitas

0 19
Pengurus dan Anggota AMSI yang hadir dalam acara Launching Agensi IDN (Foto: AMSI)
Pengurus dan Anggota AMSI yang hadir dalam acara Launching Agensi IDN (Foto: AMSI)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menyatakan akan terus konsisten membangun ekosistem Media Siber di Indonesia yang sehat dan berkualitas, pasca pengunduran di 15 media siber dari keanggotaan AMSI pada Jumat 28 Juli 2023.

Hal itu dikatakan Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut menanggapi pengunduran diri 15 media Siber anggota AMSI yang sebelumnya tergabung dalam bagian dari 470 anggota AMSI yang ada di 27 provinsi di seluruh Indonesia.

Dari 15 media yang sudah mengundurkan diri itu, lanjutnya, 8 media merupakan bagian dari 26 media pendiri AMSI, sedangkan beberapa media lainya, anggota yang bergabung belakangan dan yang baru bergabung pada Maret 2023 lalu.

“Sebagaimana diberitakan beberapa media siber pada Jumat 28 Juli 2023, ada 15 media mengundurkan diri dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), pengurus pusat AMSI sudah menerima surat pengunduran mereka. Dan atas keputusan itu, AMSI berusaha memahami isinya, serta sudah pula mengirim balasan: Menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama membesarkan asosiasi AMSI,” kata Wenseslaus Manggut melalui rilis resmi AMSI Sabtu (29/7/2023) .

Sebagai asosiasi perusahaan media, dengan anggota mencapai 470 yang beraneka ragam jenis dan segmentasi model bisnisnya lanjut Wen, sapaan akrab Ketua umum AMSI ini, AMSI tentu penuh dinamika.

“Ini hal wajar bagi organisasi manapun, dan dari situlah seringkali sebuah organisasi tumbuh dan hidup serta berupaya tetap berguna bagi anggota dan masyarakat umum,” sebutnya.

Saat ini ujarnya, AMSI juga terus mendapat dukungan meneruskan misi dan program organisasi dari sejumlah anggota grup media seperti seperti MNC, Tribun, Tempo, Kapanlagi Youniverse (KLY), Viva, Katadata, Suara, Mahaka, Radar-JawaPos, serta sejumlah media online lainya yang aktif di dalam kepengurusan, serta menjalankan visi misi yang disepakati bersama dalam bingkai yang tetap hangat penuh kekeluargaan.

Pengurus Pusat dan anggota AMSI di seluruh Indonesia lanjutnya, juga belum terang benar, dinamika mana yang menjadi alasan pengunduran diri teman-teman. Karena, dalam pengumuman mereka yang menyatakan visi awal yang tidak jelas, hingga menjadi pertanyaan, visi awal mana yang dianggap tak lagi sejalan maupun program mana yang dinilai melanggar kesepakatan.

“Tetapi kerjasama dan perkawanan selama membangun AMSI rasanya terlampau penting untuk sekedar diusik oleh pertanyaan tentang sebuah alasan,” ujar Wen.

Sesuai dengan kesepakatan awal, AMSI yang didirikan pada 18 April 2017 bertujuan untuk mendorong ekosistem media di Indonesia menjadi sehat, Menghargai jurnalisme berkualitas, Patuh pada serangkaian kode etik, dan Tunduk pada kepentingan publik.

“Karena, hanya dengan itu fungsi kita sebagai pers bisa dirasakan manfaatnya dan relevan untuk masyarakat umum, Itu sebabnya, selama enam tahun terakhir, AMSI fokus pada serangkaian program perbaikan internal, membenahi konten, mendorong perbaikan sisi teknologi, model bisnis, memotivasi anggota agar memelihara relevansi dengan kebutuhan publik, sembari terus beradaptasi dengan perkembangan dunia digital yang berubah begitu cepat,” jelas Wen lagi.

Demi semua tujuan itu, AMSI bekerjasama dengan lembaga pemerintahan, Kampus, perusahaan swasta di dalam negeri maupun luar negeri, serta banyak lembaga internasional. AMSI juga aktif sebagai konstituen Dewan Pers merumuskan regulasi dan kebijakan untuk merawat dan menjaga kebebasan pers serta meningkatkan kualitas jurnalis dan pers di Indonesia.

AMSI menggelar begitu banyak pelatihan, program pendampingan media, coaching clinic dan beasiswa (fellowship) bagi ratusan media anggotanya. Secara berkala, kami memberikan award untuk media-media yang dinilai berhasil menjadi contoh perbaikan dan pertumbuhan digital di Indonesia.

Semua program kerja itu, penting dilakukan agar media tetap dipercaya sebagai rujukan informasi bagi masyarakat umum, di tengah membanjirnya konten di jagat digital dewasa ini.

AMSI menyadari bahwa menjaga ekosistem media demi kemuliaan jurnalisme itu, tidak bisa dilakukan sendirian. Di lansekap digital, ada begitu banyak pihak yang menentukan perjalanan sebuah berita dari ruang redaksi sampai ke layar ponsel publik.

Karena itu, selain menyambungkan media anggota dengan channel distribusi konten, AMSI juga secara aktif mendorong platform agar mengutamakan konten yang berkualitas pada kanal distribusi mereka, termasuk sejak awal ikut serta dalam menyusun draft Perpres publisher rights dan aktif di tim media sustainability yang dibentuk Dewan Pers.

Sejak Pemilu 2019 lalu, AMSI ikut menginisiasi program cekfakta.com bersama AJI dan Mafindo, sebagai ikhtiar bersama menjaga publik dari racun disinformasi dan misinformasi (hoaks). Sudah ratusan media anggota AMSI mendapat pelatihan melawan hoaks dan program ini berlanjut untuk mengawal pemilu 2024 agar publik bisa memilih berdasarkan informasi yang terpercaya.

AMSI adalah asosiasi penerbit/perusahaan media siber yang tidak mencari keuntungan (nirlaba) sebagaimana disebut dalam pasal tujuh (7) Anggaran Dasar organisasi.

“AMSI juga bukan asosiasi jurnalis atau asosiasi PEMIMPIN REDAKSI. Namun pada dunia digital, kami menyadari model bisnis media yang sehat akan menentukan kualitas jurnalismenya. Untuk itu, pada 6 Juli 2023, AMSI menerbitkan prinsip keterpercayaan media yang merangkum syarat bagi media agar bisa selalu dipercaya publik (bisa dibaca di laman TrustWorthy News),” ujarnya

Pada 23 November 2022, AMSI juga meluncurkan agensi periklanan digital sebagai program yang diamanatkan Kongres 2020 dan Rakernas 2021. Ini, adalah bagian dari strategi AMSI menyehatkan ekosistem bisnis media siber di Indonesia, khususnya bagi media anggota AMSI yang berbasis di daerah.

Agensi ini tidak akan memasukkan inventory media besar dan tidak bermain di wilayah direct ads. Agensi yang dibangun AMSI akan fokus menarik programmatic ads dimana kerap dijumpai iklan brand bagus tapi salah landing di media abal-abal, situs judi atau media yang menyebar ujaran kebencian.

“Praktek iklan yang salah sasaran itu yang ingin diperbaiki AMSI. Namun untuk memastikan implementasinya dipahami dan disetujui semua anggota, aktivasi agency ini akan dibahas dalam Kongres AMSI mendatang,” tegasnya.

Pada akhir 2022, pengurus AMSI juga menerima pengaduan soal nama media anggota yang mirip atau meniru-niru brand media tertentu. Karena media yang diadukan juga memiliki badan hukum, merknya resmi terdaftar dan sudah terverifikasi faktual oleh Dewan Pers. Atas hal ini, pengurus AMSI memutuskan agar dapat diselesaikan di forum organisasi tertinggi yakni kongres.

Pada akhirnya, semua media berhak menentukan asosiasi mana yang menjadi wadahnya beraktivitas dan menyalurkan aspirasi, atau juga sama sekali tidak masuk asosiasi manapun. Sekali lagi terimakasih untuk 15 media yang mundur per 28 Juli ini, atas sumbangsih turut mewarnai perjalanan membesarkan AMSI.

AMSI akan terus konsisten membesarkan industri media digital Indonesia agar makin sehat bisnisnya dan makin berkualitas kontennya, sebagaimana kita deklarasikan dan cita-citakan bersama.

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaksi

Leave A Reply

Your email address will not be published.