Kasus Risiko Stunting di Tanjungpinang Tembus 8.416, Wawako: Bukan Stunting, Tapi Berisiko

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Wakil Wali Kota (Wawako) Tanjungpinang, Endang Abdullah menyebutkan, berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ada sekitar 8.416 anak di Tanjungpinang masuk dalam kategori risiko stunting.
“Tapi itu bukan stunting, namun data yang berisiko,” kata Endang Abdullah dalam rapat koordinasi di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, pada Senin (31/7/2023).
Sedangkan kasus stunting di Tanjungpinang hingga saat ini, kata Endang, ada sebanyak 330 kasus. Jumlah ini menurun dari sebelumnya mencapai 437 kasus atau 15,7 persen.
“Tapi sekarang kita lihat menjadi 330 kasus, artinya turun, yang sebelumnya 15,7 persen, sekarang diprediksikan menjadi 14 persen,” ungkapnya.
Kendati masih ada kasus, pihaknya bersama jajaran, akan terus melakukan berbagai upaya agar kasus stunting di Tanjungpinang ini bebas kasus stunting.
Menurutnya, dari kasus-kasus stunting itu tersebar di beberapa wilayah, diantaranya, Kelurahan Tanjung Unggat, Kampung Bugis, Pinang Kencana dan sebagian kelurahan lainnya.
“Tapi tidak semua, ada juga kelurahan yang zero kasus stunting,” imbuhnya.
Menurut Endang, percepatan penurunan stunting merupakan bagian terpenting dalam upaya meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang.
Untuk itu, ia meminta komitmen bersama setiap perangkat daerah dalam menangani terkait penurunan stunting.
“Untuk mengatasi permasalahan stunting, semua harus bersama-sama berkomitmen dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk menekan dan menurunkannya dari semua aspek yang ada,” ujarnya.
Endang juga berharap melalui rakor ini, dapat mengevaluasi rumusan strategi dan langkah-langkah terbaik dan keterlibatan pemerintah dan mitra kerja untuk bisa mengupayakan penurunan stunting semakin dimaksimalkan.
“Kita harus segera memperbaharui data terkait stunting di Kota Tanjungpinang, maka dari itu pertemuan rakor ini kita juga sejalankan dengan evaluasi dan mengatur strategi serta langkah apa yang akan kita lakukan bersama seluruh stakeholder sebagai upaya penurunan stunting,” ucapnya.
Terakhir, Endang memberikan motivasi seluruh pihak agar selalu bersinergi dan menjalin kerjasama dengan para mitra kerja hingga lintas sektor dalam melaksanakan segala upaya untuk penuntasan stunting di Kota Tanjungpinang.
Berdasarkan data yang kita peroleh, masih ada keluarga memiliki anak yang berisiko stunting, maka dari itu ia berharap semua pihak dapat menekan dan menuntaskan stunting di Kota Tanjungpinang.
“Mulai dari sosialisasi pencegahan dan penanganannya, mengoptimalkan fungsi posyandu, serta berperan serta menjadi orang tua asuh bagi anak stunting,” pungkasnya.
Penulis: Presmedia
Editor : Redaktur