Batik Tulis Hasil Karya Penyandang Disabilitas Dipamerkan di Plaza Lagoi Bay

PRESMEDIA.ID, Bintan – Batik hasil karya penyandang disabilitas atau difabel asal Tanjunguban dipamerkan dalam acara Muda Fest 2023 di Plaza Lagoi Bay beberapa waktu lalu.
Batik khas Bintan itu mampu mencuri perhatian mata para pengunjung. Bahkan ada pengunjung yang berminat untuk memesannya.
Ada dua jenis batik yang dipamerkan di event tahunan tersebut. Batik Tulis dan Batik Cap. Keduanya dibuat oleh delapan disabilitas binaan Yayasan Lentera Difa.
Pembina Yayasan Lentera Difa, Rudi, mengatakan ada delapan difabel yang aktif di yayasan ini. Mereka semua sudah melahirkan berbagai karya batik tulis dan batik cap.
“Batik yang mereka ciptakan masih seputar biota laut Kabupaten Bintan. Seperti gonggong, dugong, ranga, dan lainnya. Semuanya ciri khas Kabupaten Bintan,” ujar Rudi di Stand Pameran Plaza Lagoi Bay, Senin (21/8/2023).
Yayasan ini berada di Jalan Kemboja, Kelurahan Tanjunguban Selatan, Kecamatan Bintan Utara. Para difabel yang dibina di yayasan ini merupakan asli anak Tanjunguban.
Para difabel diajarkan untuk membuat batik. Agar mereka memiliki daya terampil seperti orang pada umumnya. Ternyata mereka semuanya memiliki bakat tersebut. Sehingga masih berjalan sampai saat ini.
“Aktivitas difabel membuat batik sudah hampir berjalan satu tahun di yayasan ini,” jelasnya.
Kini masing-masing difabel sudah lancar membuat batik. Mereka menyelesaikan satu jenis batik dengan ukuran kain sepanjang 2 meter dalam waktu 2-3 mingguan.
Membuat batik tidak hanya sekedar menyalurkan bakat mereka. Namun juga memiliki nilai ekonomis karena batik karya para difabel ini sudah cukup dikenal. Harga kain batik tulis ini dibandrol dari Rp200 ribu hingga Rp2 juta.
” Namun untuk pemasarannya masih mengalami kendala. Karena hanya melalui sosial media (sosmed) Facebook dan Instagram saja. Kami terima pesanan atau request gambar juga,” jelasnya.
Yayasan yang menaungi difabel ini masih terus eksis dikarenakan mendapat dukungan penuh dari PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) Lobam.
Perusahaan itu selalu memberikan dukungan peralatan, bahan, bahkan dana operasional. Seperti pameran ini, semuanya difasilitasi oleh PT BIIE sehingga bisa dipamerkan di Plaza Lagoi Bay.
“Kalau untuk bantuan pemerintah daerah belum ada. Ini semua murni bantuan dari PT BIIE,” katanya.
Comunity Development PT BIIE, Setia Budi Prabowo, mengatakan pihak departemen mendapatkan informasi dan langsung mengunjungi kelompok difabel di Tanjunguban.
“Awalnya kelompok belum yayasan. Kelompok ini dibentuk oleh pensiunan guru SLB yang juga memiliki keahlian di bidang membatik. Diajak dan dibina lah anak difabel ini untuk membatik,” sebutnya.
Comunity Development PT BIIE sangat ingin membantu kelompok ini. Akhirnya kedua belah pihak setuju dan membentuklah sebuah yayasan di 2022 lalu dengan nama Yayasan Lentera Difa.
Yayasan itu dibentuk agar memiliki legalitas. Sehingga dapat terus berkembang dan juga dapat menerima segala bantuan.
“Jadi melalui Program CSR, PT BIIE mendukung yayasan ini. Anak penyandang disabilitas dari wilayah lainnya bisa masuk ke yayasan ini dan mengembangkan kreativitasnya disini,” ucapnya.
Penulis: Hasura
Editor : Redaktur