Bertemu Utusan Presiden, Ansar Bahas Pengentasan Kemiskinan

0 26
Gubernur Kepri Ansar Ahmad Mengadakan Pertemuan dengan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono. (Foto: Diskominfo/Presmedia.id)
Gubernur Kepri Ansar Ahmad Mengadakan Pertemuan dengan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono. (Foto: Diskominfo/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Batam – Gubernur Kepri Ansar Ahmad Mengadakan Pertemuan dengan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhammad Mardiono.

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, baru-baru ini mengadakan pertemuan penting dengan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, Muhammad Mardiono. Pertemuan ini berlangsung di Graha Kepri, Kota Batam, Sabtu (2/9/2023).

Gubernur Ansar berbicara tentang kemajuan yang signifikan dalam penanganan kemiskinan dan ketahanan pangan di Kepri selama tahun 2022. Terutama, penurunan jumlah penduduk miskin dan upaya meningkatkan ketahanan pangan serta sektor pertanian.

Kemiskinan ekstrem di Kepulauan Riau terus mengalami penurunan. Pada tahun 2021, terdapat 41.300 jiwa yang hidup dalam kemiskinan ekstrem, sedangkan pada tahun 2022, angka ini menurun menjadi 29.200 jiwa, mengalami penurunan sebesar 12.100 jiwa.

Gubernur Ansar menegaskan bahwa meskipun kemiskinan telah berkurang, masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Persentase kemiskinan saat ini adalah 1,2 persen, menurun dari 1,74 persen sebelumnya.

Selain itu, Gubernur Ansar juga berbicara tentang inisiatif pembangunan di Kepri, termasuk program penyambungan listrik ke pulau-pulau, program mikro ekonomi berupa pinjaman modal usaha tanpa bunga, dan program penanaman cabe di pekarangan rumah.

Namun, Kepri memiliki tantangan dalam meningkatkan ketahanan pangan dan pertanian. Ketersediaan lahan pertanian terbatas, dan banyak lahan dikelola oleh petani dengan status pinjam pakai, bukan kepemilikan sendiri, yang menghambat pengembangan pertanian berkelanjutan.

Gubernur Ansar juga mencatat bahwa kualitas tanah di Kepri adalah marjinal, membutuhkan pupuk dan teknologi yang lebih baik. Namun, ketersediaan pupuk terbatas, dan belum ada distributor lokal.

Selain itu, Kepri menghadapi tantangan dalam ketersediaan air untuk pertanian, terutama di pulau-pulau yang harus bersaing dengan kebutuhan air rumah tangga.

Muhammad Mardiono, Utusan Khusus Presiden, menjelaskan bahwa ia terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan secara langsung mengunjungi lapangan untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketahanan pangan.

Program ketahanan pangan ini juga merupakan bagian dari upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang telah diprioritaskan oleh pemerintah, termasuk pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan yang lebih baik.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan pertukaran cendera mata antara Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Muhammad Mardiono, serta sesi foto bersama peserta dan tamu undangan. (Advetorial)

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaksi

Leave A Reply

Your email address will not be published.