Bos ChatGPT Samuel Altman Jadi WNA Pertama Terima Golden Visa Indonesia

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, perusahaan dibalik ChatGPT, Samuel Altman menjadi warga negara asing (WNA) pertama yang dianugerahi Golden Visa Indonesia.
Altman menerima golden visa dengan subkategori tokoh dunia yang memberikan izin tinggal selama 10 tahun. Penandatanganan visa ini dilakukan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi, Silmy Karim.
Golden visa adalah jenis visa yang diberikan untuk mendukung perekonomian nasional dan memberikan izin tinggal selama 5 hingga 10 tahun.
Kebijakan ini didasarkan pada Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 22 tahun 2023 serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82 tahun 2023.
Menurut Silmy, ada beberapa kategori golden visa, termasuk yang diberikan kepada tokoh dengan reputasi internasional yang dapat memberikan manfaat bagi Indonesia. Proses pemberian golden visa harus diajukan oleh instansi pemerintah pusat.
Samuel Altman adalah CEO dan Co-Founder OpenAI, sebuah perusahaan riset dan penerapan kecerdasan buatan (AI) di Amerika Serikat.
Perusahaan ini memiliki misi untuk memastikan kecerdasan buatan memberikan manfaat bagi seluruh manusia. Altman menjadi perhatian dunia setelah kesuksesan produk OpenAI, ChatGPT, diluncurkan pada akhir 2019.
Ia juga telah berbagi pengetahuan tentang kecerdasan buatan di Indonesia pada Juni lalu. Dengan pemberian golden visa, Altman diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan kecerdasan buatan di Indonesia.
Sebagai pemegang golden visa, Altman akan menikmati sejumlah manfaat eksklusif, termasuk layanan prioritas di bandara, masa tinggal yang lebih lama, kemudahan perjalanan masuk dan keluar Indonesia, serta efisiensi karena tidak perlu lagi mengurus Izin Tinggal Terbatas (ITAS) di kantor imigrasi.
Pemberian Golden Visa kepada Altman adalah bukti nyata peran Direktorat Jenderal Imigrasi dalam mendukung pembangunan ekosistem kecerdasan buatan di Indonesia.
“Begitu sampai di Indonesia, tidak perlu lagi mengurus Izin Tinggal Terbatas (ITAS) di kantor imigrasi. Kita berikan karpet merah sebagai imbal balik atas sumber daya yang bisa mereka berikan pada Indonesia,” pungkasnya.
Penulis: Presmedia
Editor : Albet