Pemkab Bintan Klaim Kasus Stunting di Daerahnya Turun

PRESMEDIA.ID, Bintan – Bupati Bintan Roby Kurniawan mengaku, kasus stunting di Bintan terus menerus mengalami penurunan. Berdasarkan Data SSGI, Prevalensi Stunting menurun sebesar 2,2 persen dari 20 persen menjadi 17,8 persen.
Sedangkan Data E-PPBGM menyatakan angka Prevalensi Stunting di Kabupaten Bintan pada tahun 2021 sebesar 5,23 persen menurun sebesar 1,82 persen menjadi 3,46 persen pada tahun 2022.
“Untuk data SSGI tersebut merupakan data dari semuanya mencakup semua ibu yang melahirkan anak stunting dan menghitung semua indikator yang signifikan,” jelasnya saat menghadiri acara disemenisasi Audit Kasus Stunting Semester I di Aula Bandar Seri Bentan, Rabu (20/9/2023)
Roby juga mengatakan, sinergi dan kerja sama antara Dinas Kesehatan Bintan, dan DP3AP2KB Kabupaten Bintan perlu terus ditingkatkan. Sebab, dengan bergerak bersama percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bintan dapat berjalan dengan baik.
“Melalui upaya dan sinergitas ini, saya yakin Bintan Zero Stunting dan ini bukan hanya slogan belaka, tapi akan dapat terwujud. Terpenting semua pihak dapat bersinergi dalam percepatan penurunan kasus stunting ini,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bintan, Aupa Samake mengatakan audit ini menargetkan kelompok calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu nifas, bayi dibawah dua tahun (baduta) sampai bayi dibawah lima tahun (balita).
Pengauditan dilakukan oleh tim teknis dan tim pakar dalam upaya percepatan penurunan stunting sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
Dari data yang diperoleh, dampak jangka pendek stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan serta gangguan pertumbuhan fisik hingga metabolisme.
Sedangkan dampak jangka panjangnya adalah menurunnya kemampuan kognitif otak anak, sulit belajar, kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit serta berisiko tinggi munculnya gangguan metabolik yang kemudian tidak memiliki daya saing dalam dunia kerja.
“Maka dari itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting di Bintan salah satunya disemenisasi audit stunting ini,” pungkasnya.
Penulis: Hasura
Editor : Redaksi