DPRD Singgung Penderitaan Masyarakat Rempang di Paripurna Hari Jadi Provinsi Kepri

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri menyinggung isu penderitaan masyarakat Melayu di 16 titik perkampungan Pulau Rempang Batam, pada sidang paripurna, hari jadi Provinsi Kepri yang ke-21 yang digelar DPRD Kepri di Tanjungpinang, Minggu (24/9/2023),
Wakil Ketua DPRD Kepri, Raden Hari Tjahyono, yang didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Rizky Faisal dan Tengku Afrizal Dahlan, menyatakan harapannya kepada Allah Swt agar permasalahan-permasalahan di Provinsi Kepulauan Riau, terutama di Pulau Rempang, dapat segera diatasi.
Raden mengakui bahwa pemerintah ingin mendorong investasi demi kesejahteraan masyarakat, dan warga Pulau Rempang ingin tetap tinggal di sana.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya mencari solusi yang menggabungkan pembangunan dan investasi dengan kepentingan masyarakat di 16 titik di Pulau Rempang.
Namun, pada kesempatan itu, Politisi PKS Ini juga tidak mengungkapkan secara rinci, upaya apa yang akan dilakukan oleh DPRD Kepri untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat di 16 titik Pulau Rempang Batam tersebut.
Demikian juga mengenai desakan dan rekomendasi DPRD Kepri kepada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dalam menangani permasalahan warga di pulau Dapil pemilihan itu.
Selama Paripurna DPRD Kepri ini, para pimpinan DPRD juga mengenang sejarah pembentukan Provinsi Kepri, penetapan UU Pembentukan, dan mengucapkan terima kasih kepada pejuang Pembentukan Provinsi Kepri serta mantan Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah memimpin Provinsi Kepri.
Mereka juga berterima kasih kepada pimpinan Forkopimda, instansi lainnya, dan masyarakat yang turut serta dalam pembangunan Provinsi Kepri.
Raden Hari Tjahyono juga memaparkan beberapa keberhasilan pemerintah dalam berbagai aspek pembangunan di Provinsi Kepri seiring berjalannya waktu, terutama dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana infrastruktur, pendidikan, serta pertumbuhan ekonomi.
DPRD mengajak semua pihak untuk bersinergi membangun Provinsi Kepri guna mewujudkan visi pembentukan provinsi tersebut, sebagaimana amanat para pejuang dan masyarakat Provinsi Kepulauan Riau.
Pada perayaan Hari Jadi Provinsi Kepulauan Riau yang ke-21 ini, DPRD Kepri juga meminta Gubernur Provinsi Kepri, H.Ansar Ahmad, untuk menyampaikan sambutan dalam sidang paripurna DPRD tersebut.
Ansar Ahmad Berbicara Tentang Prestasinya Selama 2,7 Tahun Memimpin Kepri
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, berbicara tentang pencapaiannya selama 2,7 tahun memimpin Kepri sejak UU Nomor 25 Tahun 2002 tentang pembentukan Provinsi Kepulauan Riau ditetapkan pada 24 September 2002. Sejak saat itu, lima gubernur terbaik Kepri telah memimpin provinsi ini.
“Kini, Provinsi Kepri berusia 21 tahun, sebuah tahap penting dalam perjalanan seorang manusia. Keinginan dan harapan yang mendorong pembentukan provinsi ini masih abadi dalam pikiran setiap pejuang Provinsi Kepulauan Riau,” ujarnya.
Ansar mencatat bahwa visi pembangunan jangka panjang Provinsi Kepulauan Riau tahun 2005-2025 selalu menggambarkan tekad untuk menjadikan Kepulauan Riau maju, sejahtera, dan berbudaya.
Setelah dilantik sebagai Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengidentifikasi beberapa permasalahan pembangunan di Provinsi Kepulauan Riau, termasuk penurunan pertumbuhan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Ini berdampak negatif pada sektor ekonomi seperti koperasi, UMKM, investasi, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Dia juga menyoroti potensi wilayah laut Provinsi Kepulauan Riau yang belum dimaksimalkan, serta masalah dalam pembangunan sumber daya manusia, termasuk pendidikan dan kesehatan. Ansar Ahmad juga mencatat perlunya peningkatan kualitas pemerintahan dan manajemen ASN yang lebih berkualitas dan profesional.
Selain itu, Ansar menggarisbawahi pentingnya pembinaan dan pelestarian serta harmonisasi antar masyarakat, suku, dan etnis, serta perlunya pemerataan pembangunan antar daerah. Masalah ketimpangan pembangunan antar pulau, transportasi yang terbatas, dan infrastruktur dasar yang masih minim juga menjadi fokus perbaikan.
“Selama 21 tahun ini, banyak hal telah dicapai bersama-sama, tetapi tantangan yang semakin kompleks dan dinamis tetap ada. Kami harus terus bekerja untuk menjawab tantangan ini,” ujar Ansar.
Penulis: Presmedia
Editor : Redaksi