Pengoplos Beras di Tanjungpinang Resahkan Masyarakat, Polisi, Disperindag dan Bulog Belum Ada Tindakan

0 315
Tangkapam Video Viral saat seorang Pekerja mengoplos dengan cara menggant kemasan beas Bulog ke dalaam Kemasan beras cap Pera Super berlogo Rumah Gadang.
Tangkapan video viral, dua pekerja gudang saat mengganti kemas beras Bulog menjadi Beras-premium merk Pera Super berlogo Rumah Gadang.

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Viralnya video pengoplos beras Bulog, dengan modus mengganti kemasan dengan merek beras premium di Tanjungpinang membuat masyarakat resah dan khawatir atas merk beras yang dibeli tidak sesuai dengan kualitas.

Namun Satgas Pangan Polresta Tanjungpinang, Disperindag Kota Tanjungpinang dan Disperindag Provinsi Kepri belum ada tindakan dan saling tuding mengenai kewenangan pengawasan.

Kapolres Tanjungpinang Kombes Pol Heribertus Ompusunggu melalui Kasat Reskrim AKP.M.Darma Ardiyaniki yang dikonfirmasi mengenai video viral pengoplosan dan penggantian kemasan beras di salah gudang di Tanjungpinang itu, mengaku belum mengetahui dan menerima laporan.

Kepolisian kata M.Darma Ardiyaniki, baru hanya menerima laporan terkait dugaan penggelapan beras yang terjadi di salah satu gudang beras di Jalan DI Panjaitan kilometer 7 Tanjungpinang.

Karyawan di gudang beras jalan DI Panjaitan kilometer 7 Tanjungpinang itu, dilaporkan oleh pemiliknya atas dugaan penggelapan, karena tidak mengirimkan beras pada konsumen atau pemesan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Mereka mengganti beras yang dikirim dengan beras yang berbeda. Namun, saya belum dapat memberikan detail lebih lanjut karena kami masih dalam proses klarifikasi,” kata Darma.

Disdagin Kota Tanjungpinang Sebut Bukan Kewenangan Melakukan Pengawasan

Sementara Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) kota Tanjungpinang menyebut, kalau pengawasan terhadap pengoplos beras dan penggantian kemas itu, bukan merupakan tupoksi dan kewenangan, tetapi merupakan Kewenangan Disperindag Provinsi Kepri.

Kepala Bidang Stabilisasi Harga Disdagin Tanjungpinang Riyanto, menyatakan, kewenangan pengawasan terhadap dugaan pengoplosan beras itu berada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau.

Ia mengatakan, bahwa tugas, pokok, dan fungsi Disdagin Tanjungpinang adalah memantau harga dan memberikan edukasi.

“Kami hanya bertugas memantau harga dan memberikan edukasi karena kami tidak memiliki PPNS. Terkait pengoplosan beras, itu menjadi tugas Satgas Pangan dan Provinsi,” katanya.

Bulog: Penindakan Pengoplosan Beras Sesuai UU Pangan Kewenangan Polisi

Ditempat terpisah, Kepala Bulog Tanjungpinang, Meizarani juga mengaku, belum menerima menerima laporan atas dugaan pengoplosan beras Premium merk Bulog itu.

Namun demikian, Meizarani mengaku, baru mengetahui informasi pengoplosan beras itu dari media dan video yang beredar di media sosial.

Selain itu, Kepala Bulog Divre Tanjungpinang ini, juga menyebut, kewenangan penanganan dan penindakan dugaan oplosan beras itu merupakan kewenangan aparat hukum (Polisi) sesuai dengan undang-undang pangan.

“Kecuali beras SPHP, kami akan mengambil tindakan. Toko Beras Adil adalah penyalur beras Bulog saat ini. Jika beras SPHP terlibat dalam pengoplosan, kami akan memberikan sanksi,” katanya.

Kepada Media Meizarani juga mengakui, Toko Adil adalah mitranya, dalam menyalurkan beras Bulog Premium dan lebih banyak beras SPHP.

“Toko Adil memang memiliki sedikit beras Komersil dan lebih banyak beras SPHP, sekitar 2 ton per minggu,” sebutnya.

Pemilik Toko Adil KM VII Enggan Beri Tanggapan

Sementara itu, pemilik Toko Adil Ameng yang berusaha dikonfirmasi Media atas dugaan pengoplosan beras yang diduga terjadi di gudangnya enggan dikonfirmasi.

Salah satu karyawan Toko Adil yang ditemui di tokonya mengatakan, Ameng sebagai pemilik Toko Adil sedang tidak ada ditempat.

Karyawan ini juga meminta agar Media mempertanyakan pengoplosan itu ke Polisi, karena sudah dilaporkan.

“Pemiliknya tidak ada di sini, anda bisa pergi ke kantor Polisi. Kami telah melaporkannya kepada pihak berwajib,” kata karyawan Toko Adil itu.

Dari pantauan di Toko Adil, terdapat berbagai jenis merek Beras Premium dan Medium yang dipajang di ruangan utama toko.

Selain menjual beras berkarung, toko ini juga terlihat, menjual beras eceran. Hal itu terlihat dari sebuah karung dalam kondisi terbuka terletak di sebelah kasir. Sedangkan beras Bulog terlihat disimpan di ruangan khusus di samping ruangan utama toko.

Masyarakat Tanjungpinang Resah Beras Premium Yang Dibeli Oplosan

Sebelumnya, sebuah video pengoplosan beras yang mengganti kemasan beras Bulog ke dalam kemasan beras premium dengan berbagai merk viral di media sosial Tanjungpinang.

Video berdurasi tiga menit tersebut awalnya menampilkan seorang laki-laki mengganti beras dari kemasan dengan cap Anak Terbang berukuran 25 kg ke dalam karung beras merek Sunkist.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa pengoplosan beras ini terjadi di salah satu gudang di kilometer VII kota Tanjungpinang.

Beredarnya video pengoplosan beras dengan modus penggantian kemasan beras dengan merek premium di Tanjungpinang ini, membuat masyarakat resah.

Vony, salah seorang ibu rumah tangga mengaku khawatir dengan kualitas beras yang dibelinya dengan harga premium di pasar adalah beras oplosan yang viral di media sosial itu.

“Iya, jadi khawatir, jangan-jangan beras premium yang kami beli kemarin juga oplosan walau dengan merk yang bagus,” ujar Vony saat ditemui di salah satu toko di Bintan Center Kamis (12/10/2023).

Hal yang sama juga dikatakan Atika, juga seorang ibu rumah tangga. Ia mengatakan, dari pengalaman, memasak nasi, beras dari beberapa merek terkenal saat ini kualitasnya tidak sama dengan dengan beras dengan merk yang sama sebelumnya.

“Kadang baru satu hari dimasak di rice cooker nasinya langsung berair. Kalau beras merk yang sama dulu tidak seperti itu,” ujarnya.

Atas hal itu, Atika juga mengaku curiga, beras premium dengan merk Sunkist yang dibelinya adalah hasil oplosan sebagaimana yang viral di media sosial itu.

Kadisperindag Provinsi Kepri Enggan Memberi Tanggapan

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kepri Aris Fariandi yang dikonfirmasi dengan video viral pengoplosan beras di Tanjungpinang ini, belum memberi tanggapan.

Ketika dikonfirmasi melalui WA dan mencoba menghubungi Handphone, Aris Fariadi juga tidak ada tanggapan.

Berita Sebelumnya :

Penulis: Roland/Tim
Editor  : Redaksi

Leave A Reply

Your email address will not be published.