Polisi Sebut Video Viral Repacking Beras Bulog di Tanjungpinang Dibuat Karyawan Untuk Ganggu Penyelidikan

0 101
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Tanjungpinang, AKP M. Darma Ardiyaniki. (Foto: Roland/Presmedia)
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Tanjungpinang, AKP M. Darma Ardiyaniki. (Foto: Roland/Presmedia)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Kepolisian Resort kota Tanjungpinang mengatakan, video viral pengoplosan beras dengan modus repacking atau penggantian kemasan beras bulog ke beras premium di Tanjungpinang, dilakukan karyawan gudang Cv.Adil Mitra Sembada (AMS) untuk mengganggu proses penyelidikan dan penyidikan Polisi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Tanjungpinang, AKP.M. Darma Ardiyaniki, mengatakan sebelum video viral pengoplosan (repacking) beras di gudang itu viral, pekerja gudang yang videonya viral mengoplos beras itu telah dilaporkan Pemilik Cv.AMS Tanjungpinang atas dugaan penggelapan.

Selanjutnya, atas laporan penggelapan itu, penyidik Polresta Tanjungpinang melakukan penyelidikan.

Kemudian, lanjutnya, di tengah proses penyelidikan dan penyidikan. Viral video pengoplosan dengan modus repacking (menganti kemasan beras SPHP Bulog ke kemasan beras premium merk lain) itu beredar dan viral.

“Video yang viral ini, merupakan video yang direkayasa karyawan itu, dengan tujuan untuk mengganggu proses penyelidikan dan mengalihkan fokus dari isu utama penggelapan yang dilaporkan,” kata M.Darma Rabu (18/10/2023).

M.Darma Ardiyaniki juga menyebut, permasalahan ini, merupakan permasalahan antara karyawan dengan masalah internal dugaan penggelapan yang dilaporkan Bos Cv.AMS yang sedang diselidiki.

“Secara singkat, masalah ini berhubungan dengan gaji karyawan. Namun, kami telah menginformasikan masalah ini kepada Disnaker,” ujar Darma.

Terkait dengan dugaan tindak pidana penggelapan dan kebenaran video, mantan Kasatreskrim Polres Bintan ini, juga menyebut, jika memenuhi persyaratan hukum formal dan substansial pihaknya akan memberlakukan Restorative justice.

Polisi Enggan Beberkan Proses Penyelidikan Dugaan Repacking Beras Bulog

Sementara itu, ketika ditanya Media, apakah pembuatan video viral repacking beras bulog yang dilakukan karyawan itu benar berada di gudang CV.AMS? M.Darma enggan membeberkan dengan alasan belum dapat memberi keterangan karena masih dalam proses penyelidikan,

“Maaf, kami belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena masih dalam proses penyelidikan,” tambahnya.

Saat ini lanjutnya, penyidik masih dalam tahap klarifikasi dengan berbagai pihak yang terkait.

“Proses pemeriksaan masih berlangsung, termasuk pemeriksaan terhadap sekitar enam orang, termasuk pemilik gudang,” ungkap Darma.

Polisi Bantah Tidak Lakukan Investigasi Dugaan Repacking Beras Viral

Kasat Reskrim Polresta Tanjungpinang ini juga menyanggah pernyataan Lembaga Perlindungan dan Mitra Konsumen Kepulauan Riau atas tudingan tidak melakukan investigasi terkait dugaan pengoplosan (repacking) beras di Tanjungpinang itu.

Darma mengatakan, pihaknya memiliki bukti adanya laporan, kemudian dilakukan dengan tindak lanjut meminta klarifikasi.

“Kami memiliki bukti adanya laporan aduan dan kami telah melakukan tindak lanjut serta klasifikasi,” tandasnya.

Kalau perkara ini telah memperoleh bukti yang cukup dan telah dilakukan gelar lanjutnya, baru Polresta Tanjungpinang akan memberikan informasi kepada media.

Sebelumnya, sebuah video pengoplosan beras dengan cara mengganti kemasan beras SPHP Bulog ke kemasan beras premium berbagai merk viral dan beredar luas di media sosial di Tanjungpinang.

Informasi yang beredar, pengoplosan beras dengan cara mengganti kemasan merek beras premium Bulog ke merk lain ini, terjadi di salah satu gudang di kilometer VII kota Tanjungpinang.

Video berdurasi tiga menit itu, memperlihatkan sejumlah pekerja di dalam gudang, menuangkan beras dari kemasan cap Anak Terbang ukuran 25 kg ke dalam karung kemasan beras merk Sunkist.

Kemudian pekerja lainya juga menuangkan beras SPHP Bulog ke dalam kemasan beras premium merk lainya seperti Pera Super berlogo Rumah Gadang serta karung beras premium lainya.

Dalam video juga ditulis “Proses Pembukaan Kemasan Beras” kemudian terdengar suara seorang laki-laki menyebut, “Anak Terbang” Jadi “Sunkist” ujarnya.

Di durasi video lanjutan, juga tertulis “Yang diduga dilakukan oleh Pemilik Gudang Aliang Seng” kemudian ditimpali dengan suara pria yang menyebut “Beras murah dijual mahal” ujarnya.

Berita Sebelumnya :

Penulis: Roland
Editor  : Redaktur

Leave A Reply

Your email address will not be published.