Pemko Tanjungpinang Akan Subsidi Ongkos Bahan Pokok di Tanjungpinang

0 20
Pj.Wali Kota Tanjungpinang saat menggelar rapat penanganan kenaikan harga sembako di Tanjungpinang. (Foto: Kominfo Kota Tanjungpinang)
Pj.Wali Kota Tanjungpinang saat menggelar rapat penanganan kenaikan harga sembako di Tanjungpinang. (Foto: Kominfo Kota Tanjungpinang)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Pemerintah kota Tanjungpinang akan mengalokasikan dana APBD untuk mensubsidi ongkos transportasi bahan pokok (Bapok) dari daerah luar ke Tanjungpinang.

Hal itu dikatakan Pj.Wali Kota Tanjungpinang Hasan Sos, setelah melakukan melakukan peninjauan harga bahan kebutuhan pokok (bapok) serta pertemuan dengan sejumlah distributor bahan kebutuhan pokok di Tanjungpinang, Rabu (1/11/2023).

Pj.Wako Hasan mengatakan, dari peninjauan dan pertemuan yang dilakukan dengan pedagang serta sejumlah distributor bahan pokok di Tanjungpinang, terjadinya kenaikan bahan sembako, sayur, bawang terutama cabai, disebabkan tingginya biaya transportasi yang dibayar pedagang untuk mendatangkan sejumlah bahan sembako tersebut dari Jawa dan Sumatera ke kota Tanjungpinang Provinsi Kepri.

“Bayangkan saja, distributor mengaku, cabai dan bawang serta sayur mayur lainnya dikirim menggunakan pesawat, berapa harga kargo-nya,” ujar Hasan.

Dari sejumlah fakta ini, pemerintah menyatakan telah mengetahui faktor yang menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditi.

Oleh karena itu lanjut Hasan, pihaknya akan melakukan rapat internal untuk merumuskan formulasi yang tepat untuk mengintervensi harga pasar sembako di kota Tanjungpinang itu.

“Jadi program kita nanti tidak hanya melalui pasar murah dan operasi pasar, jika perlu kita akan menyediakan anggaran APBD untuk mensubsidi biaya transportasi Sembako ini,” tutur Hasan.

Sebelumnya, atas arahan Presiden RI Joko Widodo kepada penjabat kepala daerah se Indonesia, Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang langsung menindak lanjuti dengan melaksanakan peninjauan harga bahan kebutuhan pokok (bapok) di Kota Tanjungpinang.

Dari tinjauan itu ditemukan harga cabai rawit dan cabai merah merupakan bahan yng mengalami kenaikan tertinggi berkisar Rp94 ribu sampai Rp96 ribu per kilogram.

“Saat ini cabai menjadi komoditi yang mempengaruhi inflasi. Atas hal itu, kita harus segera melakukan intervensi, agar harga cabai dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya berada dalam harga yang relatif wajar atau lebih terjangkau,” kata Hasan.

Sementara berdasarkan pertemuan dengan pedagang dan distributor bahan pokok di Tanjungpinang, diketahui tingkat persediaan bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, daging, ayam, dan telur masih mencukupi tingkat kebutuhan masyarakat.

Distributor Bahan Pangan di Tanjungpinang itu, juga menyampaikan ke pemerintah, atas tingginya permintaan kebutuhan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru dan mengenai tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

“Terjadinya kenaikan harga pasar, lebih disebabkan oleh kenaikan biaya produksi atau transportasi dari daerah penghasil,” ujar pedagang dan distributor.

Sejumlah distributor beras dan gula pasir juga mengatakan, harga jual di tingkat distributor belum mengalami kenaikan. Hal yang sama juga disampaikan oleh distributor daging, ayam, dan telur. Kenaikan harga di pasar, diindikasikan disebabkan oleh adanya pengecer “nakal” yang menaikkan harga terlalu tinggi.

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaksi

Leave A Reply

Your email address will not be published.