BP2MI Belum Tahu Kapan Jasad Anita dan PMI Lainnya Dipulangkan ke Indonesia

*Fatmawati Juga Diam-Diam Berangkat Ilegal ke Malaysia

Kakak PMI korban Tenggelam Mardiah, saat menunjukan foto adiknya Fatmawati di Media yang dikirim rekanya dari Malaysia

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Tanjungpinang mengatakan belum mengetahui, kapan jasad Anita dan PMI lain, korban tenggelam di Malaysia akan dipulangkan ke Indonesia.

Kepala seksi perlindungan PMI BP2MI Tanjungpinang Darman Sagala, mengatakan sampai saat ini pihak berwajib Polisi Diraja Malaysia masih melakukan otopsi dan identifikasi terhadap sejumlah jasad PMI tersebut di Hospital Sultanah Aminah Johor Bahru.

Ia mengatakan, dari data yang diperoleh BP2MI, tenggelamnya kapal Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan teluk Ramunia Sungai Rengit Johor Bahru, Malaysia pada Jumat (21/1/2022) mengangkut 27 orang PMI termasuk satu orang tekong.

Dari jumlah itu, 19 orang diantaranya dinyatakan selamat, terdiri dari 9 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.

“Sedangkan yang meninggal, data terakhir ada 5 orang termasuk satu orang warga Tanjungpinang,” ujarnya pada Madia ini Senin (24/1/2022).

Selain itu lanjut Darman, dari 19 orang warga yang selamat, satu orang juga adalah warga Tanjungpinang dan saat ini masih diamankan Polisi di Raja Malaysia.

“Jadi warga Tanjungpinang yang ikut dalam Kapal ini ada dua orang. Satu meninggal dan satu orang dinyatakan Selamat. Saat ini masih di Johor Malaysia,” sebutnya.

Dua warga Tanjungpinang yang ikut di dalam kapal itu lanjut Darman, adalah atas nama Anita (dinyatakan meninggal dunia) dan Fatmawati (selamat).

Untuk korban yang selamat hingga saat ini masih ditahan dan diamankan sementara oleh Agensi Penguatan Maritim Malaysia (APMM) daerah Tanjung Sedili Kota Tinggi Johor.

“Informasi yang diperoleh, Boat berangkat dari Desa Busung, pantai Lobam berdekatan dengan Wisata Gurun Pasir, Bintan, Provinsi Kepri, Pukul 01.00 WIB, Kamis (20/1/2022),” katanya.

Selanjutnya pada pukul 03.00 waktu setempat boat tenggelam di Perairan Teluk Ramunia Sungai Rengit Johor Bahru Malaysia.

Fatmawati Juga Diam-Diam Berangkat Ilegal ke Malaysia

Sementara itu keluarga PMI Fatmawati di Tanjungpinang mengatakan, saat berangkat Fatmawati juga diam-diam dan tidak berpamitan atau memberitahu pihak keluarganya.

Mardiah yang merupakan kakak korban mengatakan, adiknya Fatmawati itu diketahui berangkat ke Malaysia setelah sampai di Pelantar II Tanjungpinang pada Kamis (20/1/2022).

Saat itu kepada Mardiah, Fatmawati mengaku, sedang menunggu mobil travel menuju Tanjung Uban untuk pergi ke Malaysia melalui Batam.

“Magrib saya telpon katanya di Pelantar II nunggu travel mau ke Pelabuhan Tanjung Uban selanjutnya ke Batam, Setelah itu ke Malaysia,” ungkap Mardiah, Senin (24/1/2022).

Kepada Mardiah, Fatmawati juga mengaku, dia berangkat ke Batam mau mengurus permit untuk berangkat kerja ke Malaysia.

“Keesokan harinya keluarga melihat berita, bahwa ada kapal yang membawa PMI ilegal tenggelam di Johor Bahru Malaysia. Difoto berita itu keluarga melihat, Fatmawati duduk bersama PMI lainnya yang diamankan oleh Polisi Malaysia di Pelabuhan,” ujarnya.

Di foto itu lanjut Mardiah, dia melihat, Fatmawati sedang tertunduk menyesal. Ia juga berfikir kenapa adiknya bisa ikut jalur gelap berangkat ke Malaysia itu.

Karena menurut Mardiah selama ini, Dia dan Fatmawati pergi ke Malaysia untuk bekerja, selalu melalui jalur resmi dan tidak pernah ilegal.

“Selama di Malaysia, kami Kerja sebagai koki di salah satu restoran. Tapi dalam dua tahun Covid-19 ini, kami tidak pergi karena memang tidak bisa masuk,” jelasnya.

Sejak tidak berangkat ke Malaysia, Mardiah mengaku, Fatmawati yang merupakan Janda anak satu itu, bekerja membuat kue untuk dijual di sejumlah warung yang ada di Kampung Bugis.

Atas kejadian ini, Ia juga berharap, adiknya itu bisa secepatnya pulang ke Tanjungpinang. Tetapi karena perbuatannya masuk secara ilegal, Tentu akan mendapat sanksi dan itu, menurutnya harus dipertanggungjawabkan dengan menjalani hukuman di negara orang.

Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi