Bintan Resorts Kenalkan Potensi Resam Melalui Program Bintan Berkarya di Desa Pengudang

Bintan Resorts melaksanakan Program Bintan Berkarya dengan melatih ibu-ibu Desa Pengudang. (Foto: Bintan Resorts)
Bintan Resorts melaksanakan Program Bintan Berkarya dengan melatih ibu-ibu Desa Pengudang. (Foto: Bintan Resorts)

PRESMEDIA.ID – Bintan Resorts, pengelola kawasan pariwisata Provinsi Kepri, kembali meluncurkan program Bintan Berkarya di Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong.

Program ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi lokal, terutama tanaman resam, yang dapat diolah menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi.

Pelatihan dalam program Bintan Berkarya berlangsung selama 4 hari, mulai dari 9 hingga 12 Desember 2024. Acara pembukaan ditandai dengan penandatanganan pigura unik yang terbuat dari kerajinan resam, simbol komitmen bersama dalam memanfaatkan potensi lokal demi kesejahteraan masyarakat.

Kepala Departemen Pemberdayaan Masyarakat Bintan Resorts, Bhakti Adi Chandra, menyampaikan bahwa melalui Bintan Berkarya, enam ibu rumah tangga di Desa Pengudang dilatih untuk mengubah resam, yang sebelumnya dianggap gulma, menjadi produk kerajinan bernilai jual.

“Tanaman resam yang sering dianggap sebagai gulma kini memiliki potensi besar sebagai sumber penghasilan bagi masyarakat,” ujar Adi.

Program Bintan Berkarya sudah berjalan selama dua tahun dan kali ini menyasar kelompok masyarakat di Desa Pengudang.

Desa ini terletak di bagian Timur Laut Pulau Bintan, yang dikenal memiliki banyak tanaman resam. Upaya pelatihan ini bertujuan untuk mengolah resam menjadi produk kreatif yang memiliki nilai ekonomi.

Fokus pelatihan adalah pembuatan produk turunan resam dalam bentuk sederhana, seperti cincin, gelang, dan aksesoris lainnya, yang mudah dibawa sebagai cinderamata bagi wisatawan.

“Tujuan program ini adalah untuk menciptakan diversifikasi produk kriya kreatif yang dapat menarik minat wisatawan serta memperkuat posisi Desa Pengudang sebagai destinasi wisata baru yang unggul dalam kerajinan tangan berbahan resam,” jelasnya.

Camat Teluk Sebong, Julpri Ardani, menyambut baik program Bintan Berkarya yang digagas oleh Bintan Resorts.

“Dengan pelatihan ini, kami berharap resam yang selama ini hanya dianggap semak belukar bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” katanya.

Peserta pelatihan, Mak Ayu, menyambut program ini dengan antusias.

“Saya sangat terharu karena akhirnya bisa membuat kerajinan dari resam ini. Selama ini saya hanya belajar dari YouTube, tetapi tidak pernah berhasil menghasilkan produk nyata. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Bintan Resorts yang khusus mendatangkan seorang pelatih ke Desa Pengudang untuk melatih kami,” ungkap Mak Ayu.

Resam (Dicranopteris linearis) adalah jenis paku-pakuan yang tumbuh liar dan banyak ditemukan di Bintan. Meskipun sering dianggap sebagai gulma karena cepat tumbuh dan mengganggu tanaman lain, resam kini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan.

Produk kerajinan yang dihasilkan peserta program Bintan Berkarya akan dipasarkan melalui gerai suvenir resmi Bintan Resorts, yang akan menjangkau pasar domestik dan mancanegara. General Manager Finance dan Admin Bintan Resorts, Hebron Habeahan, menegaskan komitmen Bintan Resorts untuk mendukung produk Desa Pengudang agar dapat bersaing di pasar.

Program yang dimulai sejak 2022 ini telah berhasil membina enam kelompok masyarakat di berbagai desa Pulau Bintan, termasuk Desa Ekang Anculai, Sebong Pereh, Sri Bintan, Berakit, Kelurahan Kota Baru, dan kini Desa Pengudang.

Penulis: Hasura
Editor : Redaksi