BPBD Bintan Tangani Tiga Kasus Nelayan Tewas Tenggelam Selama 2024

Nelayan Bintan masih tetap beraktivitas ketika angin kencang dan hujan melanda Perairan Kecamatan Bintan Pesisir. (Foto: Hasura/Presmedia.id)
Nelayan Bintan masih tetap beraktivitas ketika angin kencang dan hujan melanda Perairan Kecamatan Bintan Pesisir. (Foto: Hasura/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan mencatat tiga kasus nelayan tewas tenggelam sepanjang tahun 2024. Ketiga kejadian ini terjadi akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan Bintan.

Kepala Pelaksana BPBD Bintan, Ramlah, mengungkapkan bahwa rentetan kecelakaan laut tersebut melibatkan nelayan dari berbagai kecamatan di Bintan.

Tiga Kasus Tenggelam Akibat Cuaca Ekstrem

Kasus pertama menimpa Rusli, seorang nelayan asal Desa Numbing, Kecamatan Bintan Pesisir. Peristiwa tragis ini terjadi pada Maret 2024, ketika Rusli mengalami kecelakaan laut yang berujung tenggelam.

Kasus kedua terjadi pada Mei 2024. Putra, seorang nelayan Desa Pangkil, Kecamatan Teluk Bintan, dilaporkan hilang saat mencari sotong dengan menggunakan sampan. Meski sampan dan peralatannya ditemukan, Putra diduga tenggelam akibat diterjang cuaca buruk.

Kasus terakhir dialami Tammu, nelayan asal Kampung Senggiling, Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong. Insiden ini terjadi saat Tammu melaut untuk mencari ikan. Kapal yang ia gunakan dihantam cuaca ekstrem hingga menyebabkan ia terjatuh dan tenggelam.

“Ketiga korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia,” ujar Ramlah.

Imbauan untuk Warga

Ramlah mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap ancaman cuaca ekstrem, baik di laut maupun di daratan.

“Kami menghimbau warga untuk tidak melaut atau melakukan aktivitas luar ruangan ketika hujan lebat disertai angin kencang, karena sangat berbahaya,” katanya.

Saat ini, kondisi perairan Bintan masih dilanda gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 1-2 meter. Oleh karena itu, BPBD Bintan meminta warga untuk menghindari berenang atau berlayar hingga cuaca membaik.

“Cuaca ekstrem bisa datang tiba-tiba, jadi kami minta masyarakat selalu berhati-hati,” tutupnya.

Penulis: Hasura
Editor : Redaksi