
PRESMEDIA.ID, Batam- Gubernur provinsi Kepri mengharapkan, seluruh anak dan generasi muda provinsi Kepri, tumbuh sehat dan terbebas dari kekurangan gizi.
Karena, jika anak dan generasi muda Kepri semua hidup sehat, ketika tumbuh dewasa dan menikah, mereka akan mampu melahirkan keturunan yang sehat.
Hal itu dikatakan Ansar Ahmad saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Pencegahan stunting pada Remaja melalui Program Generasi Emas Anti Stunting( GeMas) di SMKN 8 Sei Plugut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, pada Senin(10/7/2023).
Kegiatan Gerakan GeMas ini, ditujukan pada anak- anak usia sekolah dari SMAN dan SMKN se- Kepulauan Riau dihadiri juga oleh Ketua TP- PKK Provinsi Kepri, Dewi Kumalasari Ansar.
Gubernur Ansar mengatakan, program pencegahan anak kurang gizi merupakan prioritas pemerintah untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang secara optimal dengan kesehatan emosional yang baik.
Pemerintah katanya, terus melakukan upaya seperti memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, mendorong konsumsi makanan bergizi dan seimbang, serta menjalani pola hidup bersih dan sehat. Hal ini diungkapkan oleh mantan Bupati Bintan selama dua periode.
Ansar menyampaikan bahwa salah satu sasaran yang perlu mendapat perhatian adalah para remaja, termasuk para siswa sekolah. Mereka adalah generasi masa depan yang akan menentukan nasib bangsa dan negara.
” Ketika anak- anak kita terkena stunting, selain tampak secara fisik berbeda dengan orang normal, hal itu juga berdampak pada tingkat kecerdasan, yakni pola berpikir yang lemah. Mereka tidak dapat berpikir cerdas dan smart,” jelasnya.
Dampaknya akan menjadi beban yang berat, baik bagi keluarga maupun negara. Oleh karena itu, Pemerintah ingin agar semua anak- anak kita lahir dan tumbuh dengan sehat, tanpa mengalami kekurangan gizi.
Saat ini, tingkat stunting Provinsi Kepri berada di 17,6 persen, Ansar mengatakan, persentase ini telah turun menjadi 15,4 persen.
” Tahun depan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kita diminta untuk menurunkan angka stunting menjadi sekitar 14 persen,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Manajer Program Satgas Stunting BKKBN Kepri, Aditya Wirapratomo, menyampaikan bahwa BKKBN selama ini terus melakukan pendekatan pencegahan stunting, mulai dari masa kehamilan hingga anak mencapai usia 1000 hari.
Selama kegiatan di SMKN 8 Batam, yang memiliki 5 jurusan seperti asisten keperawatan, farmasi, instrumen medis, teknologi laboratorium medis, dan teknik komputer jaringan, Gubernur Ansar juga memberikan hadiah berupa kuis kepada beberapa siswa yang beruntung. Selain itu, juga dilakukan nyanyian dan bersholawat bersama.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga penyerahan piagam dukungan GeMas dari BKKBN Provinsi Kepri kepada SMKN 8. Selain itu, dilakukan acara minum obat tablet penambah darah dan pemberian vitamin untuk pencegahan suppressing kepada semua siswa- siswi SMKN 8 Batam.
Penilis:Presmedia
Editor :Redaksi