Dari Kerjasama Individual, Berbuah Hibah Alat Kesehatan Senilai Rp386 Juta

dr kurniawan
Kepala Puskesmas Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam dr Kurniawan. (Foto: Hasura/Presmedia.id).

PRESMEDIA.ID, Bintan – Hope Medical Services (HMS) Singapura telah memberikan bantuan berupa 16 unit alat oksigen konsentrat ke setiap puskesmas yang tersebar di Kabupaten Bintan, Senin (23/8/2021).

Di pasaran, harga alat tersebut senilai 1.400 Dolar Amerika, atau setara Rp23 per unit. Jadi dengan hibah 16 unit maka total bantuan yang disumbangkan HMS Singapura untuk penanganan pasien Covid-19 di Bintan itu, mencapai Rp386 juta. Jumlah yang fantastis.

Ternyata, alasan negara berlambang Singa itu memberikan bantuan alat kesehatan karena hubungan baik dengan seorang dokter yang bertugas di salah satu puskesmas di Kabupaten Bintan.

Dia adalah dr Kurniawan, yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam. Dokter ini sudah dipercayai sejak lama oleh HMS Singapura.

“Hope ini sering turun ke Kabupaten Bintan jika ada event-event internasional diselenggarakan di Kawasan Pariwisata Lagoi. Jadi mereka sebagai tim medis dari Singapura, sementara dirinya yang menjadi penghubung dan mengkoordinir di Kabupaten Bintan,” ujar dr Kurniawan, kemarin.

Dirinya dengan dokter-dokter di HMS Singapura itu selalu bertemu. Meskipun selama pandemi Covid-19 berbagai event di Lagoi tidak diselenggarakan, mereka tetap intens berkomunikasi dan berkoordinasi.

Koordinasi terakhir terjadi beberapa waktu lalu. Hope menawarkan kepada dirinya untuk memberikan bantuan dalam menangani Covid-19 di Kabupaten Bintan.

”Lalu saya sarankan agar Hope dapat memberikan bantuan alat oksigen saja. Karena kendala dan masalah yang dialami di sini adalah ketersediaan oksigen,” kata dr Kurniawan.

Dari situlah Hope mengirimkan alat oksigen konsentrat. Ada sebanyak 16 unit yaitu untuk 15 puskesmas diberikan masing-masing 1 unit dan 1 unit lagi Klinik Pariwisata Lagoi.

”Saya tidak menyangka akan dibantu alat tersebut. Karena alat itu harganya mahal sekitaran 1.400 Dolar Amerika atau setara Rp23 juta. Jikapun dibantu mungkin jumlahnya beberapa unit saja,” ujar dr Kurniawan.

Tapi yang terjadi bantuan ini diluar ekspektasi dirinya. Karena Hope Medical Services Singapura telah memberikan 16 unit. Sehingga jika dijumlahkan dengan harga di sini bantuan itu mencapai Rp368 juta.

“Itu jumlah yang sangat fantastis menurut saya. Karena dari hasil koordinasi seperti ini saja, Hope mau memberikan bantuan sebanyak itu,” jelasnya.

Satu Alat Bisa untuk Dua Pasien Sekaligus

Dalam satu alat itu berisikan 2 tabung oksigen. Masing-masing tabung berkapasitas 5 liter. Jadi alat ini bisa digunakan untuk 2 orang pasien sekaligus.

Namun jika pasien itu mengalami saturasi dan oksigennya rendah atau sangat sesak, maka alat tersebut dapat digabung dan digunakan untuk 1 orang.

Alat tersebut paling tepat digunakan untuk puskesmas yang berada di pulau-pulau. Sebab tidak perlu repot lagi mengisi oksigen ke depo pengisian atau rumah sakit.

“Karena cara kerja alat ini ialah menyaring udara di sekitar lalu mengeluarkan oksigen yang dibutuhkan bagi pasien,” katanya.

Secara keseluruhan alat itu sudah berada di sini. Sebab Bintan Resort dan Bintan Ferry Terminal Lagoi telah membantu dan memfasilitasi pengangkutan alat-alat dari Singapura ke Kabupaten Bintan.

Tindakan selanjutnya, dr Kurniawan akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan. Lalu dilaporkan untuk dimasukkan sebagai aset milik Kabupaten Bintan.

”Setelah itu barulah didistribusikan ke 15 puskesmas yang tersebar di 10 kecamatan. September alat ini sudah berada di setiap puskesmas dan bisa langsung digunakan,” ucapnya.

Singapura Akan Terus Jalin Kerjasama Intens

Sementara Perwakilan HMS Singapura, dr Charles mengaku telah menjalin kerjasama pelayanan kesehatan dalam hal evakuasi pasien dengan Bintan Resorts dan dr Kurniawan saat event besar dihelat di Kawasan Pariwisata Lagoi.

“Kami saling komunikasi dan koordinasi secara intens dengan Bintan khususnya melalui dr Kurniawan sampai saat ini,” sebutnya.

Untuk diketahui, alat kesehatan tersebut menghasilkan oksigen dengan konsentrasi tinggi untuk membantu menyembuhkan dan menyelamatkan pasien di daerah- daerah pinggiran dan membutuhkan alat bantu pernafasan.

Tiap unit oksigen mampu digunakan untuk merawat 2 pasien sekaligus. Alat dapat dipakai ulang pada pasien selanjutnya setelah melalui proses sterilisasi tanpa harus melakukan pengisian ulang tabung.

“Tim kami akan dengan senang hati memberikan bantuan konsultasi langsung dengan ahli profesional dari Singapura jika diperlukan, melalui saluran telepon ataupun secara virtual kepada Kabupaten Bintan,” ucapnya.

Penulis: Hasura
Editor: Ogawa.