Digelar Sejak 133 Tahun Silam, Lomba Perahu Naga Jadi Event Heritage Pariwisata Kepri

Peserta Lomba Perahu Naga, menjadi tradisi sejak 1891, menjadi event wisata Heritage Pariwisata Kepri.
Peserta Lomba Perahu Naga, menjadi tradisi sejak 1891, menjadi event wisata Heritage Pariwisata Kepri.

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Lomba Perahu Naga dalam rangka sembahyang keselamatan warga Tionghoa di Tanjungpinang, menjadi magnet bagi ribuan warga dan pengunjung.

Acara ini, telah menjadi tradisi sejak 1891, digelar selama tiga hari di Pelantar III Tanjungpinang dan menjadi simbol kerja keras, kebersamaan, dan keselamatan.

Dengan delapan personil yang mendayung perahu berbentuk kepala naga, kekompakan dan kesatuan tim menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan.

Selain tenaga sebagai simbol kerja keras, peran ketua tim (Tekong) sebagai pengemudi dan seorang “penyorak” sebagai pemberi semangat, menjadikan lomba ini semakin menarik dan penuh semangat.

Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, mengusulkan agar Lomba Perahu Naga yang telah digelar sejak 133 tahun silam, dijadikan sebagai event heritage tahunan pariwisata Kepri.

Gubernur Ansar Ahmad juga menekankan pentingnya mempertahankan tradisi ini, sebagai bagian dari sembahyang keselamatan warga Tionghoa dalam mempererat persaudaraan antar masyarakat pesisir dan melestarikan budaya Kepulauan Riau.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengusulkan, Lomba Perahu Naga yang telah digelar sejak 133 tahun silam, dijadikan sebagai event heritage tahunan pariwisata Kepri.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengusulkan, Lomba Perahu Naga yang telah digelar sejak 133 tahun silam, dijadikan sebagai event heritage tahunan pariwisata Kepri.

“Perlombaan perahu naga ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga bentuk pelestarian budaya dan tradisi leluhur,” ujarnya saat menghadiri penutupan Lomba Perahu Naga 2024 di Tanjungpinang, Rabu (19/6/2024).

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi doa untuk keselamatan laut serta mempererat kebersamaan dan solidaritas masyarakat Kepulauan Riau.

Sebagai provinsi kepulauan dengan banyak pesisir, Ansar menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan laut.

“Acara Sembahyang Keselamatan Laut ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ekosistem laut demi keberlangsungan hidup bersama,” tambahnya.

Gubernur Ansar juga mengatakan, lomba perahu naga, yang telah dilaksanakan sejak 133 tahun lalu, merupakan bagian integral dari budaya Kepulauan Riau.

Atas hal itu, Ia berharap, event ini dapat terus dipertahankan dan dikembangkan sebagai warisan budaya yang menghubungkan antar generasi.

Event perahu naga ini lanjutnya, adalah jembatan antar generasi yang tidak boleh hilang di Negeri Segantang Lada, karena mencerminkan kebersamaan dan moderasi agama serta budaya di Kepri.

Setelah menyerahkan hadiah, Peserta Juara Lomba Perahu Naga Tanjungpiang foto bersama dengan Gubenur Kepri dan panitia penyelenggara.
Setelah menyerahkan hadiah, Peserta Juara Lomba Perahu Naga Tanjungpiang foto bersama dengan Gubenur Kepri dan panitia penyelenggara.

“Saya melihat semua masyarakat, tanpa memandang suku, budaya, dan agama, hadir untuk mensukseskan event perahu naga ini,” jelasnya.

Ketua Panitia Lomba Perahu Naga, Fery Lee, menambahkan bahwa acara ini adalah tradisi yang telah berlangsung sejak 1891.

“Dulu, perlombaan perahu naga menggunakan perahu sederhana, tetapi sekarang kami menggunakan perahu berbahan fiberglass,” ujar Fery Lee.

Ia juga menekankan bahwa perlombaan ini diikuti oleh berbagai suku, menunjukkan kekompakan dan kebersamaan yang tinggi.

Gubernur Ansar berharap semangat kebersamaan dan cinta budaya akan terus tumbuh di masyarakat Kepulauan Riau.

“Mari kita jaga dan lestarikan tradisi ini untuk generasi yang akan datang,” tutupnya.

Pada penutupan acara, penghargaan juga diberikan kepada tim-tim pemenang, dengan Tim Perahu Naga Pelantar Datuk meraih juara pertama, disusul oleh Tim Perahu Naga Pelantar 3 dan Tim Perahu Naga Pelantar 2 sebagai juara kedua dan ketiga, serta Tim Perahu Naga Pelantar Mutiara 2 mendapatkan juara harapan.(Adv)

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaksi