
PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang- Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang digusur karena berjualan di taman Laman Boenda Gedung Gonggong Tepi Laut Tanjungpinang, mendatangi rumah Walikota Tanjungpinang Syahrul di Perumahan Harapan Indah Jalam DI Panjaitan KM 9 Kota Tanjungpianng, Senin(23/12/2019).
Sejumlah PKL mengaku, terpaksa mendatangi ruamah wali kota Tanjungpinang itu dengan membawa barang dagangannya, sebagai bentuk protes dan mengadu ke wali kota Tanjungpinang atas penggusuran lokasi jualan oleh TNI-AD, Polisi serta Satpol-PP di tepi laut Tanjungpinang.
“Kami digusur seperti teroris, pakai ngkatan Darat dan Kepolisian serta Satpol-PP turun mengusir, makanya kami datang ke sini, (Rumah Wali kota-red),”kata Munifa salah satu pedagang sambil menangis didepan awak media.
Munifah bersama pedagang lain bersama anak-anak mereka, mengaku rela menunggu wali kota Tanjungpinang H.Syahrul didepan rumahnya untuk dapat bertemu dan mencarikan solusi atas penggusuran PKL di Tepi laut Tanjungpinang.
“Janji Walikota hari ini bertemu dengan para pedagang tetapi tidak kunjung bertemu. Wali kota ngerti tak kita ini orang susah, suami saya sakit saat ini terbaring di rumah sakit. Sakit hati saya,” katanya.
Hunifah mengaku sudah dua bulan dirinya tidak berjualan, karena mengurus suaminya yang sedang sakit. Tetapi setelah dirinya berjualan empat hari di tepi laut ditempat biasa, langsung diusir oleh aparat.
“Sakit hati saya, mau diberi makan apa anak-anak saya,”ujarnya sambil menangis.
Sampai berita ini diunggah pihak kepolisian dari Polsek Tanjungpinang Timur serta Satpol PP melakukan penjagaan depan gerbang rumah Walikota. Sementara itu para pedagang belum juga bertemu dengan Walikota Tanjungpinang.
Penulis:Roland�