DLH Bintan Gelar Penyuluhan Lingkungan Pembuatan Kompos dan Biopori

DLH Bintan melakukan penyuluhan pembuatan kompos dan biopori kepada masyarakat di RTH KCW Kijang Kota Kecamatan Bintan Timur.(Foto:Hasura)
DLH Bintan melakukan penyuluhan pembuatan kompos dan biopori kepada masyarakat di RTH KCW Kijang Kota Kecamatan Bintan Timur.(Foto:Hasura)

PRESMEDIA.ID– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bintan menggelar kegiatan penyuluhan lingkungan yang terfokus pada Pembuatan Kompos dan Lubang Resapan Biopori di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kijang City Walk (KCW).

Penyuluhan ini menyasar ke masyarakat dan pegiat bank sampah di Kecamatan Bintan Timur.

Bupati Bintan Roby Kurniawan secara jelas menyampaikan dukungan serta apresiasinya atas terobosan-terobosan terus dilakukan demi kebaikan dan kemaslahatan.

Baginya, upaya-upaya aktif semacam ini lah yang perlahan namun pasti akan membawa pada perubahan yang besar.

“Terobosan semacam ini yang harus kita gesa terus, apalagi isu lingkungan ini memang jadi salah satu isu nasional, tujuanya, agar masyarakat bisa semakin memahami manfaat yang ada didapat dari lingkungan yang baik dan pastinya bersih,” ujarnya.

Kepala DLH Bintan Niken Wulandari mengatakan, tujuan utama penyuluhan ini adalah memberikan edukasi sekaligus pemberdayaan kepada masyarakat agar mampu mengelola limbah rumah tangga secara mandiri dan ramah lingkungan.

Penyuluhan ini merupakan bagian dari program Bintan Berseri, inovasi DLH Kabupaten Bintan yang berlandaskan pada tiga pilar utama, yakni regulasi, edukasi dan kolaborasi.

“Dengan teredukasinya masyarakat, kami berharap kesadaran dan partisipasi dalam menjaga lingkungan semakin meningkat. Ini sejalan dengan upaya mewujudkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,” katanya.

Dalam sesi pembuatan kompos, masyarakat diberi pemahaman bagaimana mengolah sampah organik rumah tangga, seperti sisa makanan, daun dan ranting, menjadi pupuk alami.

Selain dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA, kompos juga bermanfaat menyuburkan tanaman, memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

“Kompos adalah contoh nyata ekonomi sirkular. Sampah yang tadinya dianggap tidak berguna bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat,” jelasnya.

Sementara itu, pada sesi praktik pembuatan lubang resapan biopori, peserta diperkenalkan teknik sederhana untuk meningkatkan daya serap air tanah.

Biopori berfungsi mengurangi risiko banjir, membantu konservasi air tanah, sekaligus dapat diisi sampah organik yang akan terurai secara alami menjadi kompos di dalam tanah.

“Biopori tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan, tapi juga bisa menjadi cara sederhana mengolah sampah organik sehari-hari,” sebutnya.

DLH Bintan berharap, melalui kegiatan ini masyarakat semakin tergerak untuk mengadopsi kebiasaan ramah lingkungan di rumah masing-masing.

Edukasi lingkungan akan terus digalakkan sebagai bagian dari pilar kedua program Bintan Berseri, setelah regulasi dan sebelum kolaborasi lintas sektor.

“Kegiatan seperti ini adalah langkah kecil yang membawa dampak besar bagi kelestarian lingkungan khususnya di Bintan,” ucapnya.

Penulis:Hasura
Editor  :Redaksi