
PRESMEDIA.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Bintan mengatakan, Kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Sei Enam, Kecamatan Bintan Timur akan cepat penuh jika masyarakat tidak memilih sampah.
Dengan membuang seluruh tanpa pemilahan ke TPA ini, DLH memprediksi, kapasitas TPA itu untuk menampung sampah, hanya mampu tiga tahun.
Sebab lanjutnya, Sampah yang terus menggunung akan membuat ketersediaan lahan di TPA itu semakin menipis.
Atas hal itu, Kepada dinas DLH Bintan, Niken Wulandari meminta, pola pengelolaan sampah di masyarakat perlu segera diubah.
“Perubahan pola pembuangan sampah dengan cara melakukan pemilahan ini menjadi langkah penting untuk memperpanjang daya tampung TPA Sei Enam Bintan Timur,” katanya.
Sebab, jika tidak ada perubahan pola pembuangan, kapasitas TPA hanya cukup untuk tiga tahun ke depan.
Untuk mengatasi masalah ini, DLH Bintan menggencarkan program pemilahan sampah dari rumah. Masyarakat diminta untuk memisahkan sampah menjadi tiga jenis utama:
Sampah Organik – Dapat diolah menjadi pupuk kompos.
Sampah Anorganik – Dapat didaur ulang atau disalurkan ke bank sampah.
Sampah Residu – Sampah yang tidak dapat didaur ulang akan dibuang ke TPA.
“Dengan memilah sampah, jumlah sampah yang dikirim ke TPA Sei Enam dapat dikurangi secara signifikan, sehingga hanya sampah residu yang masuk,” jelas Niken.
DLH Bintan juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan bank sampah sebagai tempat pengolahan sampah anorganik, seperti plastik. Dengan cara ini, sampah yang sebelumnya menjadi limbah dapat diolah kembali menjadi produk bermanfaat atau bernilai ekonomi.
“Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk, sedangkan plastik dan limbah anorganik lainnya dapat disalurkan ke bank sampah untuk didaur ulang,” tambahnya.
DLH Bintan akan terus melakukan sosialisasi terkait pentingnya pemilahan sampah dan pengelolaan limbah dari rumah. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi volume sampah yang menumpuk di TPA Sei Enam sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
“Ini adalah solusi bersama yang membutuhkan partisipasi masyarakat. Kami akan terus mengedukasi masyarakat agar pengelolaan sampah dapat berjalan lebih efektif,” tutup Niken.
Penulis: Hasura
Editor : Redaksi