DPRD Kepri Sebut Solar Langka Karena Ada Mafia, Polisi Diminta Mengusut

IMG 20190914 WA0034
Ketua Sementara DPRD Provinsi Kepri, Lis Darmansyah.

PRESMEDIA.ID,Tanjungpinang-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri mengatakan kelangkaan solar yang terjadi di Tanjungpinang dan Bintan disebabkan adanya mafia solar. Atas hal itu, DPRD Kepri meminta penegak hukum bertindak dan mengusut mafia solar tersebut.

Ketua sementara DPRD provinsi Kepri, Lis Darmansyah mengatakan, permasalahan kelangkaan solar dan antrian mobil di SPBU, tidak semata-mata kesalahan dari SPBU, tetapi karena terindikasi adanya mafia solar yang bermain pada penambang-penambang pasir di Pulau Bintan.

“Solar langka Itu pasti karena ada mafia solar, sekarang tambang pasir di Galang batang itu dari mana minyak solarnya. Sebenarnya kalau mau ada koordinasi kepada pihak-pihakn terkait, jadi jangan nanti kita menyalahkan semata-mata SPBU,” ujar Lis Damansyah saat ditemui di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Sabtu (14/9/2019).

Dia melanjutkan, dalam menyikapi kelangkaan solar di SPBU, Pemerintah dan aparat penegak hukum perlu mengevaluasi suplay distribusi solar yang dikeluarkan Pertamina per hati.

“Dan atas permasalahan ini, Pertamina tidak boleh tutup mata, karena setiap daerah ssperti Tanjungpinang juga ada kuota, Pertanyaanya, masuknya sesuai atau tidak itu yang harus dicheck,” ujarnya.

Selama ini lanjut Lis Darmansyah, tidak ada masalah dengan BBM solar di Tanjungpinang, karena jumlah kendaraan yang menggunakan solar di Pulau Bintan dengan kuotanya masih mencukupi. Kuota tidak mungkin diberikan tidak sesuai dengan kendaraan yang ada disini semuanya itu sudah di prediksikan.

“Kenapa sekarang solar industri tidak ada masalah, bahkan berlebih tidak ada yang mau beli. Solar subsidi tidak boleh digunakan untuk industri,” katanya.

Ia mengaku semua pihak terkait harus sama-sama memerangi mafia solar ini, sehingga terbantu dalam proses penyelidikan dan harus berkerjasama dengan pihak kepolisian.

“Contoh sekarang sudah zamannya teknologi setiap mobil di foto, kalau ada mencurigakan, jika mengganti plat nomor nanti pihak Kepolisian yang melihat dan mengecek serta menyelidiki,” jelasnya.

Lis juga mengatakan, kelangkaan solar di Tanjungpinang juga sangat merugikan para pelaku ekonomi kecil hal itu terlihat dari Lorry, mobil Pick Up dan lainya yabg terpaksa anteri dan bahkan tidak bisa jalan akibat solar langka.

“Jadi jangan dianggap sepele solar ini.bDiharapkan penegak hukum (kepolisian) berkerjasama oleh pihak-pihak terkait untuk melakukan aksi di lapangan,” tutupnya.(Presmed6)