
PRESMEDIA.ID, Bintan- Wabah pandemi corona yang saat ini terjadi, hendaknya harus disikapi secara bersama. Dukungan dan suport moril pada setiap orang, diperlukan terhadap siapa saja yang ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Orang Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.
Apa lagi, dengan kesadaranya sendiri, yang bersangkutan mau mengisolasi diri secara mandiri, karena merasa pernah kontak dan berhubungan dengan teman, saudara dan kerabat yang mungkin ditetapkan sebagai ODP, PDP maupun Positif Covid-19.
Seperti yang dialami Nenek dan kakek bersama cucunya di Tanjung Uban ini, Anaknya, ditetapkan positif covid-19 di Batam, Kakek, Nenek bersama satu orang cucunya, terpaksa melakukan karantina sendiri dibawah pengawasan tim medis covid-19 Bintan.
Mereka melakukan isolasi atau karantina mandiri dirumahnya, karena salah satu anggota keluarganya di Batam dinyatakan Positif Corona virus Disease (Covid-19) pada Senin (13/4/2020) lalu.
Kepada Kakek dan Nenek serta cucunya ini, sudah sepantasnya diberi dukungan dan suport, karena ikut mengantisipasi, dan berusaha memutus mata rantai penyebaran wabah hingga tidak menular pada orang lain.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni membenarkan jika satu keluarga kakek, nenek beserta cucunya itu, sedang diisolasi mandiri karena sebelumnya pernah kontak dengan anaknya, (Ibu dari cucu kakek dan nenek tersebut) yang saat ini dinyatakan positif Covid di Batam.
“Dia adalah seorang kakek dan nenek (ibu dan ayah yang pasien positif di Batam) serta satu cucunya (anak pasien) yang sebelumnya mengungsikan anaknya ke rumah nenek dan kakeknya di Tanjunguban. Sehingga mereka menjalani isolasi mandiri,”ujar dr Gama, Selasa (14/4/2020).
Yang bersangkutan lanjut Gamma, sempat memeriksakan kesehatan di Tanjunguban, sambil membawa anaknya untuk dititipkan di rumah orangtuanya, sebelum akhirnya dinyatakan positif Covid-19 dan ditetapkan sebagai pasien covid ke-12 di Batam.
Dengan isolasi mandiri ini, lanjut Gamma, hendaknya menjadi edukasi bagi semua pihak dan tidak memberi stigma negatif. Karena wabah Corona ini bukanlah aib, tetapi musibah yang harus ditangani dan dilawan bersama.
“Segala sesuatu harus kita sikapi dengan benar, tidak panik dan tetap tenang. Semua pihak harus memberi suport dan dukungan, hingga mereka semangat dan tidak merasa dikucilkan warga,”ujarnya.
Selain isloasi mandiri, kata Gama, kepada kakek, nenek serta cucunya itu, juga akan dilakukan rapid tes untuk memastikan condisi dan kepasrian terjaangkutbCovid-19 atau tidak kemudian juga akan dilakukan tes Swab untuk pemeriksaan melalui PCR.
“Sampel swab-nya sudah diambil tinggal tunggu hasil PCR saja, kondisi merka saat ini dalam kondisi sehat semua,”katanya.
Penulis: Hasura