Ekspor Ikan Segar Kepri ke Luar Negeri 10-15 Ton Per Hari, Hongkong Pasok Ikan Kepri 20-30 Ton Setiap Bulan

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau, drh.Herwin Tari didampingi oleh Kepala BP2MHKP Tanjungpinang Felix Lumban Tobing dan Kepala Pelindo Tanjungpinang. (Foto: Roland/Presmedia.id)
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau, drh.Herwin Tari didampingi oleh Kepala BP2MHKP Tanjungpinang Felix Lumban Tobing dan Kepala Pelindo Tanjungpinang. (Foto: Roland/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan provinsi Kepulauan Riau mengatakan, ekspor ikan segar provinsi Kepulauan Riau ke luar negeri mencapai 10 sampai 15 ton dengan nilai Rp 300 juta sampai Rp 700 juta per hari.

Adapun tujuan ekspor puluhan ton ikan segara provinsi Kepri itu adalah Malaysia, Singapura dan Hongkong.

Kepala Badan Pengendalian Dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Dan Perikanan (BP2MHKP) Tanjungpinang Felix Lumban Tobing mengatakan untuk jenis ikan yang diekspor adalah ikan Kakap dan Kerapu.

“Pengiriman dilakukan langsung dan sejumlah jenis ikan ini dihasilkan Nelayan tangkap dan budidaya di kabupaten Kepulauan Anambas dan Natuna dan kabupaten lain di Kepri,” kata Felix, Kamis (30/5/2024).

Sedangkan untuk jenis ikan Napoleon dan Kerapu lanjutnya, diekspor dari Natuna dan Anambas ke Hongkong sebanyak 20 sampai 30 ton dengan nilai Rp 900 juta sampai Rp 1,5 miliar.

“Untuk Ekspor ikan hidup ke Hongkong dari Anambas minimal 1 kali se bulan. dan dari Natuna 1 sampai 2 kali dalam sebulan. Ikan yang diekspor ini adalah ikan tangkapan dan budidaya oleh masyarakat nelayan,” ujarnya.

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau, drh.Herwin Tari, mengatakan, hingga saat ini, komoditas ikan, masih menjadi ekspor unggulan provinsi Kepulauan Riau ke Luar Negeri.

“Untuk ekspor dominan lainnya dari Kepri adalah Karet, Teh, Tembakau dan Kelapa yang merupakan komoditas unggulan dari Bintan dan Tanjungpinang,” ujarnya.

Untuk bangsa pasar tujuan ekspor adalah negara luar Eropa, Asia dan Amerika.

Atas hal itu, lanjut Herwin Tari, pihaknya di Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau, membuat inovasi baru Single Submission (SSm) Ekspor sebagai bagian dari program National Logistic Ekosistem (NLE).

“Inovasi (SSm) Ekspor NLE ini, menjadi salah satu inovasi pelayanan ekspor dengan menggabungkan beberapa layanan instansi terkait dalam satu sistem Pelayanan,” ujarnya.

Melalui layanan (SSm) Ekspor NLE ini, Herwin Tari berharap, akan memberi pelayanan terbaik dan menyukseskan ekspor komoditas unggulan di provinsi Kepulauan Riau.

Untuk diketahui penerapan (SSm) Ekspor NLE sendiri diimplementasikan pada 52 pelabuhan di Indonesia dan salah satunya di provinsi Kepri.

Melalui penerapan (SSm) Ekspor NLE ini, tata kelola pelayanan ekspor barang di pelabuhan dan bea Cukai, dapat berlangsung dengan baik bersih dan bebas dari korupsi.

Penulis: Roland
Editor  : Redaktur