Harga Beras SPHP Bulog dan Daging Naik, HET Beras Ditingkat Konsumen Rp13.100 per Kilogram

Persediaan beras di Bulog Cabang Tanjungpinang. (Foto: Roland/Presmedia.id)
Persediaan beras di Bulog Cabang Tanjungpinang. (Foto: Roland/Presmedia.id)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog naik Rp1000,- rupiah per kilogram di Tanjungpinang.

Dengan kenaikan ini, harga beras SPHP Bulog yang awalnya Rp10.250 ribu per kilogram di tingkat distributor. Saat ini menjadi Rp11.300,- per kilogram.

Sedangkan ditingkat konsumen harga HET beras SPHP Bulog di tingkat warga Rp13.100 per kilogram.

Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang Arief Alhadihaq mengatakan, kenaikan harga beras SPHP Bulog ini dilakukan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).

“Kenaikan Harga ini, dilakukan untuk mengimbangi harga jual di petani dan faktor lain akibat cuaca,” kata Arief Alhadihag Rabu (15/5/2024).

Kenaikan lanjutnya, resmi dilakukan sejak 1 Mei 2024.

“Jadi untuk mengimbangi harga jual petani maka harus dinaikkan harganya,” kata Arief lagi.

Dengan kenaikan ini, lanjut Arief, untuk wilayah Kepulauan Riau HET beras SPHP Rp11.300 per kilogram. Dan harga HET ditingkat konsumen Rp13.100 per kilogram.

Dengan begitu, harga jual beras SPHP di tingkat ritel atau toko sembako masih berada di batas harga eceran tertinggi yakni Rp62.200 hingga Rp65.000 per lima kilogram.

Diketahui sebelumnya harga beras di tingkat pedagang SPHP Rp 53 ribu per lima kilogram.

Sedangkan mengenai stok beras, Bulog mengatakan, hingga saat ini aman di Tanjungpinang.

Harga Daging Bulog Juga Naik Rp24.350 per Kilogram

Selain menaikan harga beras SPHP Bulog, Bulog Tanjungpinang juga menekan harga daging Impor Bulog Rp24,350,- per kilogram.

Dengan kenaikan ini, harga daging daging sapi segar dari Rp135,650 per kilogram naik menjadi Rp 160 ribu perkilo.

“Tapi stok kita banyak untuk yang daging beku ada sebanyak 1.100 ton,” ucapnya.

Sementara, itu harga minyak goreng juga mengalami kenaikan aturan HET minyak goreng kemasan telah ditetapkan pada angka Rp 14 ribu per liter, kini menjadi Rp15 ribu per liter.

“Harga Rp15 ribu, karena kita mengelola minyak goreng komersial jadi disesuaikan dengan harga pasaran,” Tambahnya.

Meski begitu, ia mengaku stok minyak goreng masih melimpah di gudang.

“Kita ada 8000 liter. Satu bulan biasa habis 1000 liter. Tapi ini cukup,” Tutupnya.

Penulis: Roland
Editor  : Redaktur