
PRESMEDIA.ID – Dua hari setelah peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke-73 pada Jumat (31/1/2025), Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemen Imipas) mencopot sekitar 30 pejabat imigrasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Keputusan ini diambil setelah Kedutaan Besar China (Tiongkok) di Indonesia melaporkan 44 kasus pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh petugas imigrasi terhadap warga negara Tiongkok.
Direktur Jenderal Imigrasi, Agus, mengatakan, pencopotan itu dilakukan setelah menerima data lengkap terkait dugaan pungli dari Kedubes China.
“Setelah kami menerima semua data, kami langsung menarik semua petugas yang terlibat dari tugasnya di Soetta dan segera menggantinya,” ujar Agus.
Selain pencopotan, sekitar 30 pejabat imigrasi tersebut saat ini tengah diperiksa secara internal oleh Kemen Impas untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.
Kedubes China Laporkan Pemerasan di Bandara
Sebelumnya, Kedubes China di Indonesia, mengirim surat resmi tertanggal 21 Januari 2025 yang ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Surat tersebut mengungkapkan adanya pemerasan terhadap warga negara Cina di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dalam laporannya, Kedubes China menyebutkan mereka telah menangani 44 kasus pemerasan dengan total uang sebesar Rp32.750.000 yang dikembalikan kepada lebih dari 60 WN Cina.
“Kami meyakini ini hanyalah sebagian kecil dari kasus pemerasan yang terjadi. Masih banyak WN Cina yang enggan melaporkan karena jadwal yang padat atau takut akan tindakan balasan saat masuk ke negara tujuan,” demikian isi surat Kedubes China.
Untuk mencegah kasus serupa, Kedubes China mengusulkan agar di area pemeriksaan imigrasi dipasang tanda bertuliskan “Dilarang memberi tip” dan “Silahkan lapor jika terjadi pemerasan” dalam bahasa Indonesia, Mandarin, dan Inggris.
Selain itu, mereka juga berharap adanya perintah larangan pemberian tip kepada agen perjalanan Cina agar wisatawan tidak disarankan untuk menyuap petugas imigrasi di Indonesia.
Dengan langkah tegas ini, diharapkan pelayanan imigrasi Indonesia semakin transparan dan bebas dari praktik pungli, sehingga kepercayaan wisatawan dan investor asing terhadap Indonesia tetap terjaga.
Penulis: Presmedia
Editor : Redaksi