
PRESMEDIA.ID– Memperingati hari jadinya yang ke-47, BPJS Ketenagakerjaan terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja Indonesia.
Sejak transformasinya pada tahun 2014, lembaga ini telah memberikan perlindungan menyeluruh kepada pekerja formal maupun informal melalui berbagai program strategis.
Dimulai pada tahun 1977 dengan lahirnya program Asuransi Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) berdasarkan PP No. 33/1977, perjalanan BPJS Ketenagakerjaan telah melalui berbagai fase transformasi.
Dari Perum Astek hingga PT Jamsostek (Persero), lembaga ini terus menghadirkan perlindungan bagi pekerja dan keluarga mereka yang menghadapi risiko sosial ekonomi.
Pada tahun 2014, BPJS Ketenagakerjaan resmi menjadi bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dengan memperluas perlindungan bagi pekerja informal (Bukan Penerima Upah/BPU).
Saat ini, BPJS Ketenagakerjaan memimili lima program unggulan dalam memberikan kesejahteraan pada Pekerja Indonesia. Ke Lima Program itu adalah, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT)Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Adapun capaian luar biasa BPJS Tenaga Kerja di usia yang ke-47, hingga 2024, telah berhasil mencatat 43,5 juta peserta aktif BPJS Tenaga Kerja.
Jumlah ini meningkat tajam dari 16,8 juta saat transformasi dimulai, dengan angka meliputi 27,7 juta pekerja penerima upah (PU), 9,5 juta pekerja bukan penerima upah (BPU), serta 6 juta pekerja sektor konstruksi dan pekerja migran Indonesia (PMI).
Kemajuan teknologi juga mendukung peningkatan layanan, salah satunya melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) yang telah digunakan oleh 24,5 juta pengguna. Tingkat kepuasan layanan Call Center 175 juga melonjak menjadi 92,5 persen.
Pada November 2024, BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan 3,8 juta klaim dengan total manfaat Rp51,9 triliun, termasuk beasiswa untuk 92 ribu anak pekerja senilai Rp387,6 miliar.
Dengan pengelolaan dana pekerja yang mencapai Rp782 triliun (tumbuh 13,85% YoY), BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan pengakuan internasional, seperti 8 ISSA Recognition dan 10 ISSA Good Practice, serta penghargaan sebagai “Largest Investment Return in Five Years for Social Insurances”.
Dalam memperingati 47 tahun kiprahnya, BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan The First Social Security Summit 2024, sebagai ajang diskusi strategi inovatif untuk menghadapi tantangan, seperti Middle Income Trap dan optimalisasi perlindungan bagi kelompok rentan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro mengatakan, BPJS Tenaga Kerja, akan terus berkomitmen memperluas cakupan jaminan sosial dengan semangat “Kerja Keras Bebas Cemas”.
“Dengan budaya Iman ETHIKA, tugas ini menjadi ladang ibadah untuk memberi dampak nyata bagi pekerja dan keluarganya,” ujarnya.