
PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad menjamu kunjungan Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN Y.M Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri di  Gedung Daerah, Tanjungpinang, Rabu (02/08/2023).
Dalam kunjungan Dubes UEA ini, Gubenur Ansar juga memaparkan sejumlah potensi investasi di Kepri di Kepri, kepada Y.M Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri  dan rombongan.
Gubenur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, kunjungan Dubes UEA ke Kepri ini, merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya dia (Gubernur-red) terlebih dahulu berkunjung ke kantor Kedubes UEA di Jakarta.
Kedatangan Dubes UEA Y.M.Abdulla Salem ini, juga disambut Anggota Dewan Pertimbangan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Laksamana TNI (Purn) Marsetio, Rektor UMRAH Agung Dhamar Syakti, Chief Aisa Editor At Global FDI Lucius Daniel, dan Head of Economic Meera Eid Al Azeezi.
Dalam pertemuanya dengan Dubes UEA Y.M.Abdulla Salem, Gubernur Ansar juga memaparkan kondisi dan letak geografis provinsi Kepri yang 96 persen merupakan lautan dan merupakan daerah terluat yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga.
Dengan letak geografis provinsi Kepri yang ada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan tepat berada di Selat Malaka membuat Kepri menjadi tempat berlalu-lalang kapal dari seluruh dunia.
“Provinsi Kepri juga adalah daerah yang sangat cocok untuk penanaman modal dan investasi. Karena Kepri ini adalah terasnya Indonesia, kita tepat ada di choke point Selat Malaka dari empat choke point di dunia. Jadi setiap tahun ada ribuan kapal yang lewat di Kepri,” kata Gubernur Ansar.
Iklim investasi di Kepri  sebut Ansar, juga sangat mendukung bagi investor. Karena Kepri memiliki empat kawasan Free Trade Zone (FTZ) di tiga pulau berbeda yaitu Batam, Bintan, dan Karimun. Selain itu juga terdapat tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kepri yaitu KEK Galang Batang, KEK Batam Aerotechnic, dan KEK Nongsa.
Sekarang ketiga KEK tersebut sudah meningkat pesat dan memberikan return investasi yang baik, kami dari pemerintah daerah juga membuka pintu lebar untuk investor UAE menanam modal di Kepri,” kata Gubernur Ansar.
Dengan kehadiran Y.M. Abdulla Salem di Kepri, diharapkan dapat membuka peluang investasi dari pengusaha dan investor UEA.
Direncanakan kata Ansar, pada 21-22 September 2023 mendatang Duta Besar UEA Y.M Abdulla Salem, akan membawa rombongan besar pengusaha dan investor UEA datang ke Indonesia.
“Dengan kedatangan pengusaha dan investro UEA ini, Kami optimis, Kepulauan Riau akan menjadi salah satu prioritas utama investasi bagi UEA,” jalasnya.
Sementara itu, Abdulla Salem mengatakan, kerjasama antara Indonesia dan UAE hingga saat ini berjalan begitu baik dari hangatnya hubungan antara Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan.
“Di bawah pimpinan Presiden Jokowi dan yang Mulia MBZ, terbangun hubungan bilateral yang harmonis antara Indonesia dengan UEA,” kata Abdulla Salem.
Abdulla Salem melanjutkan, kerjasama yang dilakukan UEA untuk Indonesia berfokus pada kebermanfaatan nilai yang dapat dirasakan oleh masyarakat dan juga untuk pelestarian lingkungan.
“Kami berkomitmen menciptakan perubahan kualitatif dalam kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi, yang berkontribusi bagi pencapaian kemakmuran dan pembangunan bagi rakyat. Inilah yang selalu dicita-citakan oleh pemimpin UEA yang bijaksana,” katanya.
Di akhir jamuan, Gubernur Ansar dan Abdulla Salem tampak saling bertukar cindera mata. Gubernur Ansar memberikan Tenun motif Bunga Kundur Berantai dan Suriati Sisi Ikan, sementara Abdulla Salem memberikan kurma khusus untuk Gubernur Ansar. (Advetorial)
Penulis:Presmedia
Editor  :Redaksi