Jawab Keluhan Gubernur Atas Jumlah Covid Kepri Tertinggi, BNPB Sebut Yang Disebar Adalah Data Dari Wali Kemenkes

Plt.Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari
Plt.Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. (Foto : Istimewa)

PRESMEDIA.ID, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, data harian Covid-19 yang disajikan dan disebar luas pihaknya melalui infografis pada sejumlah media, merupakan hasil pengolahan data dari wali data kesehatan, khususnya Covid-19.

Hal itu dikatakan Plt.Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menanggapi keluhan sejumlah kepala daerah mengenai tidak sinkronnya data kasus Covid-19 yang disajikan secara nasional dengan data kasus harian Covid-19 daerah.

Abdul Muhari juga menjelaskan, Sumber data berupa tabel yang digunakan BNPB, berasal dari new all records (NAR) yang dikelola kementerian terkait. Selanjutnya BNPB mengolah data tersebut menjadi infografik dan menyebarluaskan kepada media massa maupun publik.

“Menyikapi adanya keluhan dari beberapa pimpinan daerah baik itu provinsi maupun kab/kota beberapa waktu ini yang merasa data dari daerah tidak sinkron dengan data yang dipublikasikan secara nasional, diharapkan bisa segera berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar data nasional bisa sesuai dengan kondisi aktual di daerah, maupun sebaliknya,”ungkapnya melalui siaran pers dikutip dari laman resmi BNPN, Senin (20/12/2021).

Ia menjelaskan, sajian data Covid-19 melalui laman www.bnpb.go.id maupun kanal jejaring sosial, diperoleh dari yang dikelola Kementerian Kesehatan memunculkan tabel kondisi harian Covid-19 di tanah air.

Kemudian, BNPB mengolah data tersebut menjadi infografik. Setelah proses itu, BNPB selanjutnya membagikan melalui jejaring sosial whatsapp group media massa, laman covid19.go.id, bnpb.go.id dan telegram data bencana Indonesia.

Melalui penyajian data-data Covid-19 nasional ini, BNPB dan Satgas Penanganan Covid-19 berharap publik dapat mengikuti perkembangan kasus dan memahami situasi pandemi di Indonesia.

“Disamping itu, masyarakat dapat selalu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi yang saat ini masih berlangsung di Tanah Air,” harap Abdul Muhari

DItambahkannya, sejak awal penyebaran Covid-19 di Indonesia, BNPB membantu dalam penyebarluasan data nasional, seperti angka jumlah konfirmasi positif, sembuh atau pun kematian. Penyajian data Covid-19 ini dapat membantu publik dalam memahami situasi pandemi di Indonesia.

Sebelumnya, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, merasa kecewa terhadap data yang dikeluarkan BNPB yang menyebut data harian kasus positif Covid Kepri terbanyak se-Indonesia.

Atas data itu, Ansar menginstruksikan, Satgas Covid-19 Kepri dan Dinas Kesehatan untuk melakukan komunikasi dan konfirmasi ke BNPB dan Kementerian kesehatan Pusat.

“Atas data BNPB ini tentu kita sangat kecewa, seharusnya Data PMI dan data kasus Harian lokal Kepri itu dibedakan,” ujar Ansar.

Penulis : Ismail
Editor : Redaksi