Jumlah Korban Bencana Banjir di Bintan Bertambah Jadi 9.288 Jiwa

Akibat hujan deras dan angin kencang tiang listrik di ruas jalan Bintan tumbang
Akibat hujan deras dan angin kencang, tiang listrik di ruas jalan Bintan tumbang.

PRESMEDIA.ID, Bintan – Jumlah korban bencana alam, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung di Kabupaten Bintan terus mengalami penambahan secara signifikan.

Hal itu disebabkan terjadinya kembali banjir dan tanah longsor yang lebih parah, sehari pascabencana atau Minggu (3/1/2021).

Sebelumnya, rekapitulasi korban banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan gelombang tinggi BPBD di sembilan kecamatan Bintan pada Rabu (6/1/2021) jumlahnya naik menjadi 8.586 jiwa.

”Dan hasi rekapitulasi terkini, yakni Sabtu (9/1/2021), jumlah korban telah mencapai 9.288 jiwa,” kata Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bintan, Ramlah menjawab PRESMEDIA.ID, Sabtu (9/1/2021).

Ia mengatakan, hasil koordinasi seluruh pihak terkait inventarisir korban bencana, setiap harinya mengalami kenaikan. Proses pendataan ini masih terus berjalan. Sehingga, dipastikan jumlahnya akan terus naik.

Dari 10 kecamatan, sebut Ramlah, hanya satu kecamatan yang tidak dilanda bencana. Yaitu, Kecamatan Tambelan. Sedangkan, sembian kecamatan lagi, mengalami berbagai bencana di antaranya, Kecamatan Bintan Timur ada 1.118 KK atau 4.116 jiwa yang menjadi korban banjir.

Berikutnya, Kecamatan Bintan Utara ada 620 KK atau 2.187 jiwa yang menjadi korban banjir dan tanah longsor. Kecamatan Teluk Sebong ada 201 KK atau 625 jiwa menjadi korban banjir.

Tak luput, Kecamatan Seri Kuala Lobam ada 118 KK atau 670 jiwa menjadi korban banjir. Juga Kecamatan Teluk Bintan ada 117 KK atau 394 jiwa, menjadi korban banjir dan angin puting beliung.

Kemudian Kecamatan Toapaya ada 190 KK atau 693 jiwa menjadi korban banjir. Pun, Kecamatan Gunung Kijang ada 97 KK atau 331 jiwa yang menjadi korban banjir.

Selanjutnya, Kecamatan Mantang ada ada 62 KK atau 212 jiwa yang menjadi korban cuaca ekstrim, dan Kecamatan Bintan Pesisir ada 50 KK atau 60 jiwa yang menjadi korban angin kencang, gelombang tinggi, banjir rob dan tanah longsor.

“Jadi dari 3-9 Januari 2021 telah terdata sebanyak 2.573 KK atau 9.288 jiwa yang jadi korban bencana. Kenaikan jumlah korban terus terjadi di wilayah Kecamatan Bintan Timur,” rincinya.

Dari total yang menjadi korban bencana, ada 316 jiwa yang mengungsi ke posko tanggap darurat. Selebihnya tetap bertahan di rumahnya masing-masing.

Mereka berasal dari Kecamatan Bintan Timur sebanyak 51 jiwa, Kecamatan Bintan Utara sebanyak 164 jiwa dan Kecamatan Seri Kuala Lobam sebanyak 101 jiwa.

Ramlah mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah total kerugian materil yang diakibatkan oleh bencana ini. Namun sekedar prediksi mencapai puluhan miliar.

”Untuk jumlah pastinya belum dapat diketahui. Karena proses pendataan masih terus berjalan hingga saat ini,” demikian Ramlah mengakhiri.

Penulis : Hasura
Editor   : Ogawa