PRESMEDIA.ID– Penyidikan dugaan korupsi proyek Pasar Puan Rahma di Km VII Tanjungpinang hingga saat ini masih terus berlanjut. Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang meminta keterangan ahli konstruksi serta auditor dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Kepala Kejari Tanjungpinang, Rahmad Surya Lubis, menyampaikan bahwa hingga saat ini, tim penyidik dari bidang Tindak Pidana Khusus (Pidsus) masih bekerja secara intensif dalam tahap penyidikan kasus tersebut.
“Proses masih dalam tahap penyidikan. Tim penyidik akan memintai keterangan dari ahli konstruksi dan BPKP,” ujar Rahmad saat coffee morning bersama awak media, Rabu (30/7/2025).
Rahmad menambahkan bahwa dirinya belum dapat memaparkan secara rinci perkembangan kasus ini karena baru satu minggu menjabat sebagai Kepala Kejari Tanjungpinang.
“Saya akan pelajari terlebih dahulu seluruh kasus yang sedang ditangani oleh Pidsus,” tambahnya singkat.
Kasus dugaan korupsi pembangunan Pasar Relokasi Puan Rahma ini sebelumnya telah naik dari tahap penyelidikan ke penyidikan. Proyek tersebut berada di kawasan Batu 7, tepatnya di samping kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tanjungpinang.
Pasar ini diresmikan oleh mantan Wali Kota Tanjungpinang, Hj. Rahma, dan wakilnya Endang Abdullah pada tahun 2022. Proyek pembangunan pasar dilakukan menggunakan anggaran tanggap darurat APBD Kota Tanjungpinang tahun 2022 sebesar Rp3 miliar.
Kontraktor Pelaksana Proyek CV Cahaya Fajar
Pelaksana proyek pembangunan pasar tersebut adalah perusahaan CV Cahaya Fajar. Berdasarkan penelusuran media ini, perusahaan CV ini beralamat di kawasan Pinang Kencana, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau dengan dipimpin oleh Rp selaku kontraktor utama.
Penyidik Kejari Tanjungpinang telah memanggil sejumlah saksi serta mengumpulkan barang bukti untuk mengusut indikasi penyimpangan dalam penggunaan anggaran proyek tersebut.
Penulis :Roland
Editor :Redaktur