PRESMEDIA.ID, Bintan – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI terus mendukung pelaku usaha pariwisata yang menghadirkan olahraga dengan kemasan sport tourism dalam mendongkrak sektor pariwisata.
Melalui kegiatan itu, Kemenpora harapan, sport tourism akan lebih banyak lagi bertumbuh hingga berdampak pada perputaran ekonomi.
Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora RI, Raden Isnanta, mengatakan perputaran ekonomi Indonesia dari konteks pelaksanaan sport tourism masih sangat lemah.
Berdasarkan data base yang dimiliki, sepanjang 2021 perputaran uang dari sektor Sport Tourism yang dilaksanakan baru hanya Rp 48 Triliun.
“Nominal yang didapat dalam satu tahun itu kelihatan besar. Tapi sesungguhnya itu kecil, itu uang rupiah yang dibelanjakan untuk olahraga dengan perbandingan jumlah masyarakat,†ujar Raden Isnanta di The Anmon Lagoi kemarin.
Raden menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia itu berjumlah 267 juta. Namun yang masuk dalam kategori olahraga aktif itu hanya 34 persen dan tidak aktif sekitar 24 persen.
Kemudian yang masuk kategori aktif ini menggunakan uangnya untuk biaya transportasi, belanja kostum dan sepatu serta lainnya untuk memenuhi rutinitas dalam berolahraga. Sementara yang lainnya jarang berbelanja untuk kebutuhan olahraga.
“Jika dihitung secara rata-rata setiap orang berbelanja untuk kebutuhan olahraga hanya Rp 250 ribu. Ini gak tinggi, berarti daya belinya rendah,†katanya.
Jadi agar perputaran uang tinggi, kata Raden, potensi harus dibesarkan untuk menarik partisipasi masyarakat cinta dengan olahraga. Mulai dari sarana prasarana dan fasilitas serta kebutuhan lainnya.
Seperti alam yang selalu dijaga dan dilestarikan, kolam renang dan perairan yang bersih, jalanan yang bagus, serta penginapan yang berfasilitas lengkap.
“Fasilitas alam yang indah itu pemberian tuhan dan harus dijaga. Sementara fasilitas yang dibuat oleh manusia adalah mendesain supaya menarik sehingga masyarakat maupun turis datang ke tempat tersebut,†jelasnya.
Wilayah atau kawasan yang memiliki fasilitas olahraga yang lengkap. Baik itu keindahan alam hingga fasilitas penunjang lainnya itu berada di Kawasan Pariwisata Lagoi.
Kawasan yang dikelola oleh PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) di Kabupaten Bintan ini tak kalah menariknya dengan negara tetangga yaitu Singapura.
“Banyak pecinta olahraga dan juga turis membicarakan Bintan yaitu Lagoi. Alamnya indah dan fasilitas olahraganya lengkap sehingga banyak menghadirkan event olahraga internasional,†ucapnya.
Ada beberapa event yang menjadi brand khusus bagi Bintan. Seperti Tour de Bintan, Bintan Triathlon, dan Ironman 70.3 Bintan. Event ini diselenggarakan tanpa mengganggu APBN melainkan murni dari pihak PT BRC.
Bahkan salah satu even Ironman 70.3 Bintan itu dijadikan salah satu cover dalam mempromosikan olahraga nasional. Tujuannya melalui event tersebut dapat menginspirasi pihak lainnya
“Untuk tahun ini kita tetapkan Mandalika sebagai sport tourism-nya Indonesia. Karena melalui olahraga otomotif mampu menghadirkan turis yang besar. Bisa jadi Bintan ini sebagai sport tourism-nya Indonesia kedepannya. Karena Bintan punya ciri khas tersendiri dan terus melahirkan inovasi-inovasi baru,†sebutnya.
Kemenpar RI sangat berterimakasih kepada PT BRC karena memberikan contoh besar kepada seantero jagad Indonesia. Menata olahraga dengan konsep pemaketan sport tourism yang memberikan dampak besar bagi ekonomi.
Dengan banyak wisatawan yang berkunjung ke sini. Pastinya perputaran uang sangat tinggi karena banyak turis yang berbelanja. Mulai dari menginap di hotel dan resort, transportasi, makanan dan minuman, dan lainnya.
“Even yang diselenggarakan di Bintan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat bahkan sampai ke daerah dan negara. Ini yang menjadikan Bintan sebagai contoh bagi lainnya,†tutupnya.
Penulis :Hasura
Editor  :Redaksi