Kementerian PUPR Bangun 7 PLBN di Perbatasan Indonesia dengan Dana Rp837,05 Miliar, Termasuk di Pulau Serasan Kepri

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau yang dibangun Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. (Foto: Biro Komunikasi Publik)
Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau yang dibangun Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. (Foto: Biro Komunikasi Publik)

PRESMEDIA.ID, Tanjungpinang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan pembangunan tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di berbagai wilayah perbatasan Indonesia.

Proyek ini menggunakan anggaran sebesar Rp837,05 miliar, sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

Ketujuh PLBN yang dibangun antara lain:
1. PLBN Serasan di Kepulauan Riau (Rp145,7 miliar)
2. PLBN Jagoi Babang di Kalimantan Barat (Rp209,14 miliar)
3. PLBN Sei Nyamuk di Kalimantan Utara (Rp248,5 miliar)
4. PLBN Napan di NTT (Rp106,24 miliar)
5. PLBN Yetetkun di Papua Selatan (Rp127,4 miliar)
6. PLBN Labang di Kalimantan Utara (Rp210,78 miliar)
7. PLBN Long Nawang di Kalimantan Utara (Rp243,63 miliar)

Pembangunan PLBN ini dimulai sejak 2020 dan selesai pada 2023, dan beberapa di antaranya dijadwalkan beroperasi penuh pada akhir 2024.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan, pembangunan PLBN tidak hanya berfungsi sebagai gerbang perbatasan, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah perbatasan.

“PLBN ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan dan memperkuat pertahanan nasional,” ujar Menteri Basuki sebagaimana dikutip dari infopublik.id Rabu (18/9/2024).

Setiap PLBN dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk bangunan inti, gudang, kantor, pos jaga, menara air, tempat penampungan sementara, dan beberapa dilengkapi dengan pasar serta kios untuk mendukung ekonomi lokal.

Menurut Basuki, PLBN memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di perbatasan.

“Kami berharap semua pihak mendukung operasional PLBN untuk memastikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat perbatasan,” tambahnya.

Dari tujuh PLBN yang telah dibangun, lima sudah beroperasi penuh, dengan layanan dari Imigrasi, Bea Cukai, Karantina Kesehatan, Karantina Pertanian, dan Karantina Ikan. Sementara itu, PLBN Labang dan PLBN Long Nawang sedang dalam tahap persiapan untuk operasional.

Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti, juga menyebut, selain ketujuh PLBN yang selesai, tiga lainnya, yaitu PLBN Sei Kelik di Kalimantan Barat, PLBN Long Midang di Kalimantan Utara, dan PLBN Oepoli di NTT, saat ini masih dalam proses pembangunan.

Penulis: Presmedia
Editor  : Redaksi